Telinga Wanita Belanda Gosong Digigit Laba-Laba

Kolektor laba-laba beracun Rusia
Sumber :
  • REUTERS/ Ilya Naymushin
VIVAlife -
5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Hati-hati dengan racun laba-laba. Seorang wanita berusia 22 tahun asal Belanda mengalami hal yang mengerikan. Telinganya menjadi hitam dan rapuh setelah digigit oleh laba-laba.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Seperti diberitakan
Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari
Daily Mail, wanita Belanda ini digigit laba-laba pertapa Mediterania di Italia. Akibat gigitan beracun laba-laba, kulit dan tulang rawan telinganya mati.

Telinga digigit laba-laba


Ini adalah bukti pertama, racun laba-laba dapat menghancurkan tulang rawan manusia. Dalam laporan LiveScience, wanita Belanda yang tak disebutkan namanya ini mulai merasa kesakitan saat ia bangun pagi.


Telinganya tiba-tiba membengkak. Ia bahkan tidak menyadari telah digigit laba-laba. Ia pun bergegas mengunjungi sebuah rumah sakit lokal di mana dia diberi antihistamin.


Meskipun telah diberi pengobatan, pembengkakan dan nyeri yang dirasakannya tak juga mereda. Pada saat dia kembali ke Belanda, bagian dari telinganya telah kembali menunjukkan sel-sel mati.


Wanita itu kembali meminta bantuan medis dan dokter menyadari bahwa dia telah digigit oleh laba-laba pertapa Mediterania. Dokter menyatakan, laba-laba ini sebagai makhluk beracun yang dikenal bisa membunuh kulit.


Namun, Dr Marieke van Wijk, seorang ahli bedah plastik yang terlibat dalam perawatan pasien, menjelaskan hal ini adalah pertama kalinya dokter telah melihat racun laba-laba merusak tulang rawan serta kulit.


Racun laba-laba, katanya, membunuh sel-sel menggunakan campuran kompleks bahan kimia yang memecah protein dan tidak ada pengobatan yang diketahui bisa efektif menyembuhkannya.


Akibatnya, Dr van Wijk dan rekan-rekannya dipaksa untuk menghapus jaringan mati dari telinga wanita itu. Kemudian membangunnya kembali menggunakan tulang rawan dari tulang rusuknya.

 

Laba-laba pertapa Mediterania berasal dari wilayah Mediterania dari Afrika Utara dan Eropa. Tetapi sekarang, merela telah berkembang biak secara luas.


Hewan ini memiliki bisa beracun, namun diperkirakan hanya menggigit ketika berada dalam keadaan terjebak. Misalnya, jika laba-laba terjebak dalam pakaian atau selimut.


Dalam kasus yang jarang terjadi, gigitan laba-laba bisa berakibat fatal karena dapat menyebabkan gagal ginjal. Racun laba-laba juga bisa merapuhkan bagian telinga wanita dan menyebabkan beberapa kulit dan tulang rawan mati.


Biasanya, gigitan laba-laba awalnya menyebabkan kulit merah. Bahkan, jika mengenai luka terbuka bisa mengakibatkan proses penyembuhan yang lambat. Hal ini dapat memakan waktu hingga dua bulan untuk proses penyembuhan dan sering meninggalkan bekas luka cekung. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya