Kenali Penyebab Lain Obesitas

Penyebab Perut Buncit
Sumber :
  • http://berkecukupan.blogspot.com

VIVAlife - Wanita lebih rentan mengalami gangguan traumatis. Pada saat itu, perasaan mereka tak menentu, dirundung rasa cemas mendalam. Gangguan seperti ini disebut dengan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), atau stres pasca trauma.

Selama itu pula orang hanya terfokus pada risiko penyebab PTSD, seperti ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian maupun kecelakaan. Tapi untuk dampaknya? belum banyak yang memperhatikan. Penelitian dari Columbia dan Boston University menyebutkan, PTSD di masa lalu ternyata dapat menimbulkan obesitas.

Kondisi ini tak disadari wanita. Satu-satunya cara untuk membuktikan itu adalah melacak wanita selama bertahun-tahun. Kemudian membandingkan berat badan mereka yang mengalami PTSD dengan yang tidak. Untuk menganalisa studi ini, peneliti merekrut 100 ribu perawat. Namun hanya 50.504 perawat yang menyelesaikan prosedur penelitian.

Dari hasil penelitian, mereka yang memiliki satu hingga tiga gejala PTSD, 18 persen cenderung mengalami obesitas. Sementara, mereka dengan empat atau lebih gejala PTSD, kecenderungan obesitasnya sebanyak 36 persen. Penelitian ini juga melibatkan faktor kecil lainnya, seperti usia, ras, status merokok dan riwayat depresi.

Peneliti juga menuliskan pada jurnal JAMA Psychiatry, bahwa traumatis mempercepat naiknya berat badan. Fakta-fakta ini kian memperkuat temuan yang dianalisa oleh mereka.

"Ini adalah temuan pertama yang menunjukkan bahwa PTSD adalah gejala awal dari obesitas," tulis mereka seperti dikutip dari Los Angeles Times

Hidup dengan Kepala Menempel Selama 62 Tahun, Kembar Siam Tertua di Dunia Tutup Usia

Mekanisme biologis yang mengaitkan PTSD dengan obesitas, dapat ditelusuri melalui bahan kimia yang disebut neuropeptida Y. Pada hewan, stres meningkatkan produksi neuropeptide Y  yang berujung pada obesitas. Hal ini juga diduga dapat terjadi pada manusia. (ren)

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan komandan militernya

Iran Punya Aturan Serangan Baru Untuk Negaranya

Presiden Iran memperingatkan bahwa 'langkah sekecil apa pun' yang dilancarkan ke negaranya, maka akan langsung menimbulkan respons yang "keras" dari militernya. 

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024