- facebook.com/magnuschess
VIVAlife - Kalau Anda bukan pemerhati catur dunia, nama berikut ini mungkin akan terdengar asing di telinga. Magnus Carlsen, model asal Norwegia yang lahir pada 30 November 1990 ini, adalah seorang pemain catur muda brilian. Baru-baru ini, ia berhasil menjadi juara dunia dalam ajang World Chess Championship 2013.
Lantas seperti apa sebenarnya sosok Magnus?
Ketika banyak beranggapan tidak akan ada satu orang yang mampu mengalahkan kehebatan komputer, maka Magnus membuktikan bahwa pendapat itu salah. Magnus justru dengan mudahnya mengalahkan komputer dan membuktikan bahwa mesin tersebut tidak benar-benar pintar. Magnus bahkan menyatakan bahwa komputer tidak tahu bagaimana caranya bermain catur.
"Mesin ini sebenarnya sangat bodoh," ujarnya seperti dikutip Telegraph.
Henrik Carlsen, sang ayah, sudah menyadari kecerdasan putranya sejak masih kecil. Magnus kecil tidak memiliki banyak teman saat tinggal di Finlandia. Ia lebih sering menghabiskan waktunya dengan bermain Lego. Ia bisa membangun konstruksi dari 40 lego dan menulis instruksi manual di usianya yag masih empat tahun.
"Saya melihat dia bisa berkonsentrasi dengan sangat lama. Melakukan banyak hal yang anak muda lain tidak biasa melakukannya," ujar Henrik.
Melihat kelebihan itu, Henrik memperkenalkan catur kepada Magnus. Sayangnya, Magnus yang saat itu masih sangat muda tak terlihat tertarik dengan permainan tersebut. Mereka pun memutuskan untuk berhenti bermain catur.
Namun, tak lama kemudian, Magnus justru mendalami permainan catur. Ia mulai mengikuti berbagai turnamen. Dan di usianya yang baru menginjak 13 tahun 4 bulan, ia sudah menjadi grandmaster termuda di dunia.
Kepintaran Magnus membuat semua orang percaya bahwa dia memiliki kejeniusan luar biasa dan tentunya tingkat IQ yang sangat tinggi. Tapi, dengan rendah hati, Magnus tak ingin mengakuinya. Ia bahkan mengklaim tak mengerti apa itu IQ.
Kini, saat banyak ilmuwan membuat mesin komputer pemain catur terhebat, Magnus yang dijuluki sebagai "Harry Potter-nya Catur" justru dianggap sebagai pemain catur yang memiliki intuitif mendalam, bahkan komputer terbaik tak dapat menirunya.
Di luar dunia catur, Magnus bekerja sebagai model sambilan. Ia pernah tampil di sampul depan majalah GQ. Magnus juga memiliki lini busana sendiri dan laris manis menjadi model iklan.
Sayangnya, pandangan miring mengiringi pemberitaan soal kehebatannya. Seperti banyak orang ketahui, banyak kehidupan grandmaster catur sebelumnya berakhir tragis.
Mereka terkenal karena catur dan kemudian menjadi model langganan berbagai majalah dan produk. Namun, saat kehebatannya terhenti, mereka harus kembali ke kehidupan nyata yang tak sebaik sebelumnya.
Lihat saja Paul Morphy, si jenius catur pertama di era modern. Berkat kehebatannya, ia digilai banyak wanita. Sayangnya, setelah kesuksesannya redup, ia harus rela menjadi gelandangan dan meninggal dalam kesendirian di usia 47 tahun.
Namun, pandangan miring akan nasib Magnus tak membuatnya berhenti main catur. Magnus justru menampik bahwa hidupnya sukses berkat catur. Karena ia tidak terobsesi dengan permainan tersebut.
"Saya tidak terobsesi dengan catur. Saya punya kehidupan lain di luar," ujarnya. (one)
