Rumah Paling Alami, Dibangun dari Kotoran Sapi

Rumah dari kotoran sapi
Sumber :
  • Metro

VIVAlife - Riuhnya suasana kota tak jarang menimbulkan kejenuhan tersendiri. Kendaraan berhamburan, polusi udara beterbangan. Tak hanya menyisakan macet yang mengurangi produktivitas, tetapi juga udara pengap yang tak bersahabat untuk tubuh.

PSSI Tempuh Jalur Tak Normal Supaya Nathan Tjoe-A-On Bela Timnas U-23 Indonesia di Perempat Final

Sejuknya hawa pedesaan kemudian menjadi sesuatu yang didambakan. Jika Anda sedang terjebak dalam kerinduan itu, seorang petani di Inggris menawarkan solusi. Michael Buck, petani itu, membangun rumah kuno di tengah hutan Oxford.

Di bawah rerimbunan pohon, rumah itu berdiri sederhana. Uniknya, Buck mengklaim itu sebagai rumah paling ramah lingkungan di dunia. Bagaimana tidak, pria 59 tahun itu sengaja mendaur ulang bahan-bahan yang diperoleh dari alam sekitar.

Cerita Unik Muzakki Ramdhan Tentang Menyatu dengan Reza Rahadian di Film Siksa Kubur

Ilalang ia gunakan untuk melapisi atap. Lantainya, beralas kayu-kayu yang diberi para tetangga. Dindingnya dibuat dari paduan tanah liat, jerami, dan kotoran sapi yang sudah diolah. Jendela kaca didapat dari mengambil kaca truk usang yang tak terpakai lagi.

Mengutip laman Metro, Buck membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk membangun rumah itu. Interiornya sederhana. Hanya ada ruang makan dan dapur di lantai dasar. Bagian loteng, didesain khusus sebagai kamar tidur.

eSIM Bagian dari Mengurangi Jejak Karbon

Menariknya, tidak ada listrik di rumah itu. Ia benar-benar diprioritaskan untuk beristirahat di tengah ketenangan suasana hutan. Anda akan dibebaskan dari perangkat elektronik. Untuk memasak saja, hanya ada sebuah tungku dan kayu bakar. Airnya berasal dari sumber alami.

Buck sengaja membuat rumah itu untuk ‘menyelamatkan’ orang-orang dari bekap perkotaan. Ia juga ingin memudahkan mereka yang selama ini dipusingkan membayar cicilan atau hipotek rumah.

Jika tergoda dengan konsep rumah alam yang ditawarkan Buck, sediakan kocek sebesar £150 atau setara dengan Rp2,8 juta. Murah bukan? Anda bahkan tak harus membayarnya dengan uang tunai. Buck menerima bayaran berupa berliter-liter susu untuk diberikan kepada hewan ternaknya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya