Wanita, Kenali 5 Faktor Terlambat Menstruasi

Ilustrasi panty liner
Sumber :

VIVAlife - Normalnya, wanita mengalami siklus menstruasi yang teratur tiap bulan. Sayang, datangnya menstruasi tak bisa diprediksi. Menantikannya kerap membuat cemas. Bagi wanita yang belum ingin punya momongan, menstruasi terlambat jadi kekhawatiran tersendiri.

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Siklus menstruasi wanita umumnya berlangsung setiap 21-35 hari, selama 3-7 hari. Namun, tidak selamanya menstruasi yang terlambat dari siklus itu disebabkan kehamilan. Mengutip laman Just Mommies, berikut faktor-faktor yang bisa menyebabkan menstruasi terlambat.

Stres dan sakit

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Stres dan sakit memengaruhi pembentukan ovulasi. Yakni, fase ketika sel telur dilepaskan dan akan menjadi darah menstruasi ketika tak dibuahi. Stres yang datang sekitar 14 hari sebelum menstruasi akan menganggu fase opulasi, sehingga proses itu tertunda.

Terlalu kurus

Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan

Kehilangan bobot tubuh bisa jadi hal fatal dalam siklus menstruasi. Wanita yang tidak memiliki lemak tubuh cukup, butuh waktu lama untuk menghasilkan estrogen yang diperlukan dalam ovulasi. Semakin tertunda proses ovulasi, periode menstruasi pun semakin tak teratur.

Terlalu gemuk

Ketika seseorang kelebihan berat badan, estrogen yang dihasilkan justru terlalu banyak. Kadar estrogen yang tinggi juga dapat mengganggu pembentukan ovulasi. Ujungnya, ketidakteraturan siklus menstruasi.

PCOS

PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) adalah keadaan ketika wanita menghasilkan hormon androgen berlebih. Biasanya selama ovulasi, wanita akan menghasilkan beberapa folikel. Ini sulit terjadi pada pengidap PCOS. Proses ovulasi terganggu.

Olahraga

Tak hanya telat, atlet juga dihantui pemberhentian dini menstruasi. Sebab, mereka kerap berlebihan latihan fisik. Saat itu terjadi, tubuh dapat berhenti menstruasi karena hemat energi. Wanita yang gemar olahraga juga kemungkinan memiliki lemak tubuh yang sangat rendah. Sehingga, tak cukup menghasilkan estrogen untuk ovulasi. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya