- istock
VIVAlife - Banyaknya aplikasi pesan singkat dan jejaring sosial sebenarnya memudahkan seseorang untuk berkomunikasi. Tapi, studi terbaru yang dilakukan Cancer Research UK menemukan bahwa pertemanan visual tidak lagi memuaskan, terutama bagi kaum hawa.
Studi yang melibatkan 16,5 juta perempuan atau lebih dari setengah populasi perempuan di Inggris itu menyimpulkan bahwa kini, kaum hawa menginginkan pertemanan yang lebih personal.
Dari hasil survei tersebut ditemukan bahwa 40 persen perempuan merasa kesibukan pekerjaan membuat mereka tidak bisa lagi berkumpul bersama teman dan sahabat. Selain itu, 65 persen perempuan menyebutkan bahwa mereka hanya menghabiskan sedikit waktu dengan sesama teman perempuan.
Sementara itu, 34 persen perempuan mengatakan cara berkomunikasi mereka dengan teman digantikan oleh Whatsapp, Twitter atau Facebook, dibanding bertemu muka.
Adapun perempuan berusia 18-24 tahun merupakan golongan usia dengan hubungan pertemanan cyber paling tinggi atau sekitar 53 persen, diikuti dengan kelompok usia 25-34 tahun yang berjumlah 44 persen.
Juru bicara Cancer Research UK, Camilla Dallerup, mengatakan, kaum wanita sudah mulai bosan dengan pertemanan virtual. Mereka butuh sesuatu yang lebih.
"Mereka mendambakan masa-masa tahun 80an di mana mereka keluar bersama teman dan bersenang-senang ketimbang chatting melalui Facebook atau Whatsapp," kata Dallerup, seperti dilansir Daily Mail.
Survei yang dilakukan instansi riset kanker itu juga menemukan bahwa waktu berkualitas dengan teman yang dilakukan secara personal, lewat tatap muka, ternyata memberi efek yang lebih signifikan terhadap pengurangan stres serta depresi yang menjadi pemicu tidak langsung terjadinya kanker. (art)
