Naluri Ibu Selamatkan Bayi Ini dari Aborsi

Ilustrasi-Bayi
Sumber :
  • newsanchormom.blogspot.com

VIVAlife - Kegembiraan yang menyelimuti Linda Stooke raib saat dokter memintanya menggugurkan kandungan. Hasil pemindaian MRI menunjukkan, bayi perempuan dalam perut Linda mengalami kerusakan otak. Dokter menyebutnya holoprosencephaly.

Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!

Jika tetap dilahirkan, ia tidak akan bisa berjalan dan berbicara. Bahkan, bayi itu takkan mampu mengenali orang tuanya. Mulanya Linda tak percaya. Namun, dokter begitu yakin. Hasil pemindaian ulang di Rumah Sakit Frenchay di Bristol menunjukkan hal yang sama.

Usia kehamilan Linda sekitar 30 minggu kala itu. Meski riskan untuk aborsi, dokter tetap menyarankannya. Bagi Linda, itu mimpi buruk. Ia sudah membayangkan bagaimana dua anak laki-lakinya bakal senang memiliki adik perempuan.

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

“Setiap saya merasakan tendangannya, hati saya hancur. Saya tak tahu apakah akan sanggup melakukan aborsi. Tapi di satu sisi, saya juga berpikir bagaimana saya harus membesarkan anak cacat,” ungkap Linda, seperti dilansir laman Daily Mail.

Enam minggu sebelum jatuh tempo aborsi, ia dan suaminya mendatangi rumah sakit. Sepanjang perjalanan, bahkan sampai setibanya ia di rumah sakit, pikirannya menerawang. Linda tak tahu harus melakukan apa. Tapi jauh di dalam hati, nalurinya berontak.

Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah

Linda merasa, suatu saat bayinya akan hidup normal dan bisa mengenali orang tuanya. Akhirnya ia memutuskan, menolak aborsi. Itu merupakan keputusan penting yang akan mengubah segalanya.

Beberapa bulan kemudian, Linda akhirnya melahirkan melalui operasi caesar. Betapa mengejutkan, putrinya ternyata sangat sehat. Sempurna, tak kurang apapun. Seperti tak ada kelainan atau penyakit. Dokter dan perawat yang menanganinya sampai tak percaya.

Miley, begitu akhirnya bayi itu dinamai, kemudian sekali lagi menjalani pemindaian MRI. Hasilnya, ia sama sekali tak memiliki holoprosencephaly. Miley benar-benar sehat. Itu membuktikan, diagnosis dokter sebelumnya salah besar.

Linda sempat marah, menyadari betapa dekat putrinya dengan maut. Ia lantas menyurati dokter yang pernah mendiagnosis putrinya dengan holoprosencephaly. Mereka langsung merespon dengan simpati dan kunjungan terhadap keluarga itu.

“Menganalisis dan mendiagnosis perkembangan otak dari bayi yang belum lahir memang proses sulit. Kasus ini sangat jarang terjadi,” kata Dr Chris Burton, Direktur Medis dari NHS Trust Bristol Utara.

Sebenarnya, apa itu holoprosencephaly? Mengutip National Centre for Biotechnology Information, kondisi itu terjadi saat bagian depan otak janin gagal membentuk dua belahan. Itu terjadi pada satu dari 10 ribu bayi yang baru lahir.

Tingkat keparahannya bervariasi. Tandanya, sekitar 80 persen penderita memiliki kelainan pada wajah. Rata-rata, mereka mengalami keterbelakangan mental dan sering kejang. Namun, kebanyakan bayi tidak bisa bertahan dengan kondisi itu, dan akhirnya meninggal. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya