VIVAlife - Bagi kebanyakan pria, menonton tayangan olahraga di televisi adalah kegiatan wajib. Ternyata, menonton tim kesayangan bertanding tak hanya menghibur. Studi terbaru menyebutkan, kebiasaan itu juga menyehatkan.
Menurut studi itu, menonton orang lain berolahraga dapat meningkatkan detak jantung dan level psikologis lain. Peningkatan itu sama seperti berolahraga.
Menonton video orang berlari, misalnya, membuat detak jantung, respirasi, aliran darah, dan keringat akan meningkat layaknya seseorang jogging.
“Sistem saraf simpatetik yang menyuplai jantung, kelenjar keringat, dan pembuluh darah serta jaringan lainnya akan meningkat saat berolahraga. Itu juga terjadi saat menonton orang lain berolahraga,” ucap ketua peneliti studi dari School of Medicine di University of Western Sydney, Vaughan Macefield, seperti dilansir CTV News.
Dalam studi yang dilakukan, sebuah jarum dimasukkan ke bagian luar saraf sembilan orang relawan. Itu dilakukan untuk merekam sinyal elektrik dari getaran saraf langsung kepada pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya respons fisiologis pada tubuh.
Awalnya, layar komputer menunjukkan hasil yang konstan. Namun, saat gambar lanskap diganti dengan video orang berlari selama 22 menit, terjadi peningkatan respons. Padahal, saat itu relawan duduk santai. Peneliti menyimpulkan, respons itu disebabkan pikiran, bukan fisik.
Namun, walaupun menonton saja dapat meningkatkan detak jantung dan efek psikologis lainnya, menurut Vaughan, tidak ada yang dapat menggantikan manfaat kesehatan berolahraga secara langsung.
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun
Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan membutuhkan 6,7 juta ton beras per tahunnya.
