Keris dari Batu Meteor Dipamerkan di Monas

Pameran Keris
Sumber :
  • VIVAlife/Fajar Sodiq
VIVAlife - Para empu zaman kuno butuh waktu bertahun-tahun dalam membuat sebilah keris sakti. Mereka perlu bertapa menunggu ilham untuk melanjutkan proses pembuatan keris. Terselip juga doa dan kisah-kisah magis di dalamnya.
Kondisi Mengenaskan 5 Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jakarta Selatan

Menurut Antonius dari komunitas Pecinta Tosan Aji Nusantara, esensi keris kini sudah berubah mengikuti minat seseorang. pembuatannya pun kilat, hanya sekitar satu atau duang minggu. 
Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina

"Keris zaman dahulu punya banyak kesaktian, bisa mencegah kebakaran di rumah atau menghindari diri dari bahaya," lanjut Antonius.
Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami

Untuk memperkenalkan keagungan keris sebagai senjata tradisional magis, World Royal Heritage Festival atau Pagelaran Agung Keraton Sedunia dihelat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 5-8 Desember 2013. 

Di dalam museum, pengunjung bisa melihat berbagai koleksi keris tua dari abad-14 yang pernah digunakan oleh kerajaan Singosari dan Majapahit. Terdapat juga keris-keris yang dibuat dari leburan besi dan campuran batu meteor yang jatuh dari langit. Meteor yang telah dilebur akan menghasilkan warna perak, menghiasi tubuh keris sebagai motif-motifnya. 

"Batu meteor itu disimpan di wilayah Candi Prambanan, para empu mengambil meteor dari sana, tapi sekarang meteor sudah diganti dengan nikel yang lebih mudah didapat," jelas Antonius saat ditemui di Pagelaran Agung Keraton Sedunia, Kamis, 5 Desember 2013.

Selain pameran keris, dipamerkan diorama seputar perjuangan bangsa Indonesia selama masa penjajahan, seperti perang Diponegoro hingga peristiwa tanam paksa. 

Pada Pagelaran Agung Keraton Sedunia ini, kisah-kisah keraton mancanegara juga dipamerkan melalui foto dan patung-patung. Beberapa negara yang bergabung dalam Pagelaran Agung Keraton Sedunia diantaranya: Jepang, Inggris, Brunei Darussalam, Malaysia, Norwegia, Malaysia dan Singapura.
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya