- Flickr/Jimmy Emerson
VIVAlife - Bagi penyuka minuman beralkohol, koktail dengan rasa dan campuran baru sudah pasti menggoda untuk dicicipi. Namun bagaimana bila koktail yang dimaksud bercampur dengan organ tubuh manusia?
Di Kanada, tepatnya di bar di Downton Hotel di Dawson City, terdapat menu koktail spesial yang mencampurkan alkohol berkualitas tinggi dengan jempol manusia. Koktail tersebut dinamakan "Sourtoe Cocktail" dan dibanderol US$5 atau Rp59 ribu per gelas.
Kebanyakan orang mungkin akan jijik melihat sebuah jempol kaki tergeletak di dasar gelas, namun ternyata koktail jempol ini meraih popularitas hingga mancanegara. Diciptakan tahun 1970, koktail ini sudah dipesan sebanyak 52 ribu kali hingga hari ini. Bahkan, di Kanada, menenggak koktail dengan jempol kaki di dalam gelas sudah menjadi tradisi tahunan.
Tradisi ini bermula di tahun 70an, saat seorang kapten kapal bernama Dick Stevenson, menemukan jempol manusia tergeletak di dalam kabin tua. Dia kemudian membawanya ke bar terdekat, mencemplungkannya ke dalam champagne dan meminumnya. Sejak saat itu, lahirlah Sourtoe Cocktail.
Jempol "bersejarah" itu pernah tidak sengaja tertelan oleh pelanggan. Karena itu, Downtown Hotel menetapkan denda sebesar US$500 bagi siapapun yang menelannya. Adapun sebagai cadangan, Downtown Hotel menerima sumbangan jempol dari warga. Ada juga rumah sakit yang menyumbangkan jempol untuk Downtown Hotel. Beberapa penggemar berat koktail jempol pemegang kartu "Sourtoe Cocktail Club" malah menulis surat wasiat untuk mendonasikan jempol kepada Downtown Hotel ketika mereka meninggal nanti.
"Sourtoe Cocktail adalah daya tarik utama bar Downtown Hotel," kata Terry Lee, bartender yang menjabat sebagai "Kapten Jempol".
Sayangnya, beberapa waktu lalu, seorang pria asal New Orleans dengan sengaja menelan jempol andalan Downtown Hotel. Dia meminta Sourtoe Cocktail, menenggaknya tandas beserta jempol di dalamnya, meletakkan uang sebesar US$500 di meja, lalu pergi.
"Saya tidak percaya dia melakukan itu," kata Lee, seperti dilansir Oddity Central.
Dengan hilangnya jempol tersebut, kini Downtown Hotel hanya punya satu jempol tersisa untuk ditawarkan. "Kami punya dua jempol untuk digunakan bergantian setiap minggu. Kami akan menyimpan cadangannya dalam garam beku agar jempol tetap awet. Dengan hilangnya satu jempol, kami hanya punya satu yang harus terus kami gunakan," papar Lee yang khawatir jempol tersebut akan cepat rusak.
Untuk itu, Downtown Hotel menaikkan denda menjadi US$2500 bagi siapapun yang menelan jempol tersebut. Sementara itu, untuk mempertahankan tradisi yang sudah berlangsung selama lebih dari 40 tahun, Downtown Hotel kembali memasang pengumuman bahwa mereka mencari sumbangan jempol.
