Studi: Wanita Butuh Tidur Lebih Banyak Dibanding Pria

Ilustrasi wanita tidur
Sumber :

VIVAlife - Bertambah satu lagi perbedaan wanita dan pria. Tak hanya fisik, pemikiran, dan emosi, kebutuhan akan istirahat keduanya pun tidak sama. Studi terbaru menunjukkan, wanita butuh lebih banyak tidur dibanding pria.

Puncak Arus Balik, 6.500 Pemudik Diperkirakan Tiba di Terminal Kalideres

Menurut ilmuwan di Duke University, Carolina Utara, wanita yang kurang tidur lebih rentan terkena depresi dan mudah marah. Kurang tidur juga meningkatkan risiko jantung, penyakit mental, stroke, serta inflamasi.

Dr Michael Breus, seorang ahli tidur, menyebutkan, wanita yang kurang tidur wanita lebih mungkin mengalami peradangan berat. Akibatnya, mereka bangun dengan tubuh kesakitan.

Kondisi Terkini Fairuz A Rafiq, Dilarikan ke RS hingga Ngaku Menangis Saat Lihat Diri Sendiri

Lantas, apa yang sebenarnya membuat wanita lebih butuh banyak tidur? Rupanya, itu karena aktivitas otak mereka yang lebih tinggi dibanding pria. Wanita lebih multi-tasking, tak hanya memikirkan karier tetapi juga keluarga.

Penelitian sebelumnya menyebutkan, otak wanita memang lebih bisa ditempa dengan banyak tugas berpikir. Karena itulah mereka lebih banyak membutuhkan istirahat. Namun, pria yang pekerjaan berpikirnya berat juga mungkin memiliki kebutuhan istirahat yang sama.

Wasit Musuh Terbesar Timnas Indonesia U-23, Ini 4 Kontroversi Nasrullo Kabirov Semalam

Menurut Breus, wanita bisa memenuhi kebutuhan istirahatnya dengan tidur siang. Dengan begitu, mereka akan terhindar dari beberapa masalah seperti depresi dan ketidakstabilan emosi.

Tapi, jangan tidur siang lebih dari 90 menit. Itu justru meningkatkan kantuk.

“Salah satu fungsi utama tidur adalah memungkinkan otak untuk memulihkan dan memperbaiki diri,” kata Profesor Jim Horne, direktur Sleep Research Centre di Loughborough University, seperti dikutip Daily Mail.

Ia menjelaskan, selama tidur nyenyak, ada bagian otak yang memulihkan diri, yakni "korteks". Ia bertanggung jawab untuk berpikir, menyimpan memori, bahasa, dan sebagainya. “Semakin banyak otak digunakan di siang hari, semakin panjang pula waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan diri. Akibatnya, semakin banyak tidur yang dibutuhkan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya