VIVAlife - Obesitas yang dialami anak-anak, remaja, dan dewasa, ternyata bermula dari masa balita. Apabila mengalaminya, coba ingat-ingat kembali, apakah Anda sering disuapi orang tua saat masih balita? Jika ya, itulah penyebab terbesar obesitas Anda.
Studi terbaru menunjukkan, risiko makan berlebih dan obesitas sangat minim terjadi pada balita yang dibiarkan makan sendiri. Sebaliknya, mereka yang disuapi justru lebih rentan kedua risiko itu. Sebab, mereka susah memaknai dan mengontrol nafsu makan.
Balita yang makan disuapi bahkan tak bisa mengenali saat tubuh mereka merasa kenyang. Mereka juga cenderung rewel soal makanan. Sebab, orang tua cenderung mencampurkan semua makanan yang dipikirnya dibutuhkan si balita.
Mereka juga harus makan dengan porsi sesuai keinginan orang tua. Semangkuk bubur atau sup ayam kental, misalnya, harus dihabiskan sampai licin tandas.
“Orang tua yang menyuapi balita mereka dengan bubur, menciptakan kebiasaan makan berbahaya yang bisa berujung pada obesitas anak,” ujar Dr Amy Brown, peneliti dari Swansea University. Ia lantas menyarankan penyapihan dini pada balita.
Sebab, dengan membiarkan mereka memegang kendali atas makanannya, balita juga jadi lebih bisa mengontrol nafsu makan. Mereka tidak akan makan lebih dari yang dibutuhkan. Itu ternyata berdampak panjang pada kebiasaan makan sampai dewasa.
Saran Brown sudah melalui penelitian terhadap 298 bayi. Pertama, diperhatikan bagaimana orang tua mengenalkan mereka pada makanan padat di usia enam sampai 12 bulan. Para peneliti kemudian mempelajari berat badan dan perilaku makan mereka saat usia 18 dan 24 bulan.
Hasilnya, bayi-bayi yang telah disapih lebih bisa berhenti makan saat kenyang dan tidak punya kecenderungan terhadap kegemukan. “Ini mengapa penting bagi balita untuk dibiarkan mengontrol makanan mereka sendiri,” ujarnya Brown, seperti dilansir Daily Mail.
