- Atlas Obscura
VIVAlife - Sekitar 7.500 tahun lalu, beberapa kilometer dari permukaan bumi. Tekanan dan panas atmosfer membuat sebuah meteorit pecah berkeping-keping. Sebilah pecahannya kemudian menabrak Saaremaa di Kepulauan Estonia. Ledakan dahsyat terjadi.
Daya tabraknya setara dampak yang ditimbulkan bom nuklir kecil. Hantamannya ke bumi langsung menyisakan sembilan ceruk berlubang. Semakin hari, kesembilan lubang itu semakin dilingkupi mitos penuh misteri. Sebab, penciptaannya mengorbankan begitu banyak jiwa.
Kesembilan lubang itu menjelmakawah. Kini, ia dikenal dengan nama Kaali Meteorite Crater Field. Kawah-kawah kecil bergaris tengah 12 meter menjadi bagiannya. Tapi, yang paling menarik kawah terbesar berdiameter sekitar 110 meter, serta berwujud mangkuk landai yang berisi air keruh.
Mengutip laman Atlas Obscura, penduduk sekitar menyebutnya Kawah Kaali. Tempat itu dipercaya menjadi situs suci selama berabad-abad. Di sekelilingnya, terdapat dinding batu besar dari akhir zaman perunggu. Arkeolog percaya, dinding itu pernah digunakan sebagai benteng kuno.
Sebagai buktinya, ditemukan banyak sekali tulang hewan pada batas tembok. Bahkan pernah beredar cerita, penduduk Estonia menyerahkan korban jiwa demi memperlancar musim panen. Kini ritual mengerikan itu tak lagi dilakukan karena dilarang pihak gereja.
Hingga sekarang, jejak ritual yang misterius itu belum ditemukan. Penelitian digagalkan oleh pohon oak yang melintang sedalam empat meter dari permukaan kawah. Walau misteri Kawah Kaali tak pernah terpecahkan, tempat itu tetap kaya secara historis maupun ilmiah.
Ia banyak dikunjungi wisatawan. Sebab, Kawah Kaali menjanjikan pengalaman yang tidak akan berakhir di sisi kawah saja, melainkan ada Museum Meteor Kaali yang memuat sejarah mengerikan dari kawasan itu. Untuk bermalam pun ada sebuah hotel yang siap ditinggali. (adi)
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
