Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAlife
- Pengalaman syuting Titi Rajo Bintang untuk film terbarunya "12 Menit: Kemenangan Untuk Selamanya" bukan hanya karena harus berada di Kalimantan Timur dan menjadi pelatih marching band. Namun, ia mengaku, saat menyelesaikan syuting itu, ia juga harus menyelesaikan proses perceraiannya dengan Aksan Sjuman.
Di tengah proses syuting, Titi juga harus menyelesaikan proses perceraian tersebut. Sehingga ia mengira aktingnya saat itu tidak cukup baik karena pikirannya berada di tempat lain.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Di tengah proses syuting, Titi juga harus menyelesaikan proses perceraian tersebut. Sehingga ia mengira aktingnya saat itu tidak cukup baik karena pikirannya berada di tempat lain.
"Saya ngerasa kayak nggak bisa main, karena itu lagi proses berpisah kan. Tapi semua kru nggak tahu saya punya masalah, saya nangis-nangis. Tapi karena saya juga pernah jadi kru dulu, saya tahu banget pemain-pemain yang banyak mau, merugikan banyak orang," ujarnya dijumpai saat jumpa pers "12 Menit: Kemenangan Untuk Selamanya" di Kuningan City, Jakarta Selatan, Kamis 23 Januari 2014.
Ia pun mengau kesulitan ketika harus fokus menjalani keduanya. Titi menuturkan, dalam perannya sebagai pelatih maching band, ia harus bisa menyemangati 130 orang dalam marching band tersebut, namun di sisi lain ia mengaku sangat rapuh.
"Susahnya harus beri semangat ke anak-anak, padahal saya lagi rapuh banget. Tapi saya nggak mau memenangkan ego saya, jadi aku simpan perasaan itu, jadi cuma bisa nangis doa," ungkapnya.
Tak jarang, wanita yang juga mahir bermain drum itu menangis sendirian di kamar hotelnya. Namun, ia harus tetap bangkit dan menyelesaikan syutingnya di tengah kisruh rumah tangganya.
"Ketika di hotel saya keluarkan semuanya, saya bilang sama Tuhan, saya mau syuting, mulai besok saya harus semangat. Kalau saya sebagai pelatihnya nggak semangat dan emosi besar, enggak akan jadi anak-anak yang luar biasa," ujarnya.
"Seminggu setelah syuting, kabar bermunculan, dan setelah saya balik ke Bontang semua kru meluk saya dan nangis. Mereka bilang kamu menyembunyikan ini dari saya. Saya nggak mau membuka karena nggak mau menuda syuting," lanjutnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya ngerasa kayak nggak bisa main, karena itu lagi proses berpisah kan. Tapi semua kru nggak tahu saya punya masalah, saya nangis-nangis. Tapi karena saya juga pernah jadi kru dulu, saya tahu banget pemain-pemain yang banyak mau, merugikan banyak orang," ujarnya dijumpai saat jumpa pers "12 Menit: Kemenangan Untuk Selamanya" di Kuningan City, Jakarta Selatan, Kamis 23 Januari 2014.
