Sisa Asap Rokok , Picu Gangguan Perilaku Pada Anak

Ilustrasi Rokok
Sumber :
  • istock

Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik
VIVAlife - Asap rokok mengepul di dalam ruangan mungkin saja mendarat di permukaan benda. Asap tersebut tidak lantas hilang, zat kimia yang kuat masih bisa terhirup dan masuk dalam paru-paru siapapun yang singgah.

Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne
Kondisi ini disebut 'asap rokok tangan ketiga', dengan ancaman kesehatan yang juga mengerikan. 

Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024
Semakin lama asap menempel ke permukaan benda, semakin beracun. Penelitian dari University of California-Riverside (UCR) mengatakan, asap tembakau memengaruhi sekitar 1,5 miliar perokok di seluruh dunia, namun risiko kesehatan yang ditimbulkan tak juga diperhatikan.

Ini juga membahayakan bagi buah hati. Walaupun orang tua telah melindungi anak-anaknya dari asap rokok, efek buruk tetap tak bisa dihindari. Studi menemukan bahwa asap rokok terkait dengan penyakit asma yang kerap memboyong anak-anak ke rumah sakit.  

Asap tak hanya berlaku bagi perokok. Setelah perokok pindah dari suatu tempat, kandungan karsinogen penyebab kanker tetap melekat pada benda-benda, termasuk kain dan karpet.

Penelitian yang dipimpin Manuela Martins -Green ini mempelajari efek asap rokok tangan ketiga pada tikus. Sistem organ yang disimulasi oleh asap diteliti. Hasilnya, ada perubahan di dalam beberapa organ akibat karsinogen tembakau. Dampak ini mirip dengan yang ditemukan pada anak-anak perokok pasif.

Secara rinci, asap rokok tangan ketiga meningkatkan kadar lipid, kanker, penyakit jantung dan penyakit hati yang merupakan cikal bakal sirosis -- penyakit degeneratif kronis dimana sel-sel hati normal menjadi rusak dan kemudian digantikan oleh jaringan parut. 

Tak hanya itu, efeknya juga berdampak pada peningkatan produksi kolagen dan tingkat sitokin inflamasi di paru-paru, yang memiliki implikasi untuk fibrosis, penyakit paru dan asma. Efek lain terjadi pada kulit, seseorang akan lebih sulit mengalami penyembuhan luka.

"Data terakhir dikombinasikan dengan munculnya masalah perilaku pada anak. Jika terkena kontak terlalu lama dengan asap, mereka bisa mengalami gangguan neurologis parah," kata Manuela Martins-Green.

Lanjut Martins-Green, anak-anak yang besar di dalam lingkungan perokok, memiliki risiko signifikan untuk jangka pendek dan masalah kesehatan lain.

Sumber: Medicalnewstoday.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya