Ikon Pop Baru Dunia: Paus Fransiskus

Merpati yang dilepaskan Paus Fransiskus diserang merpati dan gagak
Sumber :
  • REUTERS/Alessandro Bianchi

VIVAlife - Dunia punya ikon pop baru. Belakangan, sosok itu muncul di berbagai sampul majalah. Pada 13 Februari 2014 mendatang, ia akan mejeng di depan majalah Rolling Stone Amerika.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

Namun, ia bukan punggawa band kondang di dunia. Bukan pula pemain peraih penghargaan musik atau film. Ia juga sama sekali tak punya latar belakang di dunia hiburan. Lantas, siapa sosok yang dimaksud?

Mengutip laman IBT, sosok itu adalah pemimpin gereja Katolik, Paus Fransiskus. Di Rolling Stone edisi depan, fotonya akan terpampang, bersama judul: Pope Francis: The Times They are A-Changin.

Beli Properti Bisa untuk Rumah Tinggal Sekaligus Investasi Jangka Panjang

Laporan utama majalah musik populer itu akan menginvestigasi, apa yang membuat Paus Fransiskus berbeda dengan Paus-Paus sebelumnya. Sejak dilantik Maret 2013, ia langsung mendapat sambutan antusias dari masyarakat di seluruh penjuru dunia.

Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang bersahaja. Pidato-pidatonya dianggap kharismatik. Di pusat penghukuman anak-anak dan remaja, ia pernah berlutut mencuci dan mencium kaki mereka. Satu di antaranya, merupakan seorang muslim.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Paus juga pernah mengundang beberapa tunawisma untuk makan bersama di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Juli 2013. Ia bahkan pernah berfoto selfie dengan beberapa remaja, juga memasang hidung badut di wajahnya lantas mejeng dengan sepasang pengantin.

Majalah Esquire edisi Amerika Serikat mendapuknya sebagai Pria Berbusana Terbaik tahun 2013. Kesederhanaan berpakaiannya mencerminkan era dan harapan baru. Sesuai karakter sang pemakai, busana Paus merefleksikan kewibawaan sekaligus kerendah-hatian.

Menjadi sampul majalah, bukan pertama kalinya bagi Paus Fransiskus. Akhir tahun 2013, ia menjadi sampul majalah Time, sebagai Person of The Year. Majalah Vanity Fair Italia juga mendapuknya sebagai Man of The Year. Ia dianggap menorehkan tinta emas sejarah dan pelaku revolusi dunia.

Tak jauh berbeda, The New Yorker juga pernah memasang foto Paus di sampulnya. Bahkan majalah kaum homoseksual, The Advocate, juga memuatnya di sampul depan.

Mereka bersimpati pada Paus karena jawaban sederhananya saat menanggapi pertanyaan seorang reporter soal status seorang homoseksual di dalam agama.

Who am I to judge?” jawab Paus kala itu.

Meski terkesan “aman”, jawaban Paus itu dinilai menyiratkan sikap moral yang khas Paus. “Ini sikap keterbukaan yang mengejutkan dari dunia Katolik,” salah satu media menulis. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya