Kisah Tragis Kematian Aktor "The Hunger Games"

Philip Seymour Hoffman
Sumber :
  • REUTERS/Max Rossi/Files

VIVAlife - Philip Seymour Hoffman, pemeran Plutarch Heavensbee dalam film The Catching Fire tak bernyawa di lantai kamar mandi apartemennya, Minggu pukul 11.30 waktu New York. Saat ditemukan, jarum suntik masih menancap di lengannya.

Kepolisian menyimpulkan, Hoffman meninggal karena overdosis. Sudah lama memang, peraih Aktor Terbaik dalam Piala Oscar 2005 saat memerankan Truman Capote itu bergelut dengan obat-obatan. Tak disangka, kebiasaan buruk itu yang merenggut nyawanya.

Seorang kawan dekatnya menyebut, tiap bulan Hoffman bisa menghabiskan sampai US$10 ribu atau Rp122 juta untuk belanja heroin dan obat-obatan lain. Sebelum meninggal, Hoffman bahkan telah membayar lima paket heroin. Masing-masing paket berisi 10 kantong.

Tak heran, mengutip laman Mirror, polisi juga menemukan sekitar 49 kantong heroin di kamar Hoffman saat ia meninggal. Beberapa pihak menyebut Hoffman sebagai pecandu berat. Tidak saja menyuntikkan heroin, sehari-hari ia juga menghirupnya lewat hidung.

“Dia juga tergantung pada asupan oksigen. Minggu lalu, dia membawa sampai lima paket sebagai bekal,” kata seorang sumber.

Kecanduan Hoffman tak cukup sampai di situ. Daily Mail melansir, Hoffman juga suka mabuk. Sehari sebelum meninggal, ia mengunjungi Atlanta Bar dan minum-minum di sana. Saat tak muncul hari Minggu, Hoffman seharusnya menjemput anak-anaknya di tempat bermain.

Beberapa pihak yakin, candu Hoffman pada obat-obatan dan alkohol semakin tak terkontrol sejak ia berpisah dengan Mimi O’Donnell, pasangan yang telah hidup bersamanya seama sekitar 12 tahun. Seperti diketahui, mereka baru berpisah Oktober 2013.

“Dia jadi tak terkontrol. Dia jadi lebih menyendiri, mengunci diri dan tak mau bertemu orang-orang selama berhari-hari,” ujar sumber lain.

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Kecanduan Hoffman sudah lama, bahkan sebelum ia memenangi Oscar. Ironisnya, kebiasaan itu yang juga menyebabkannya berpisah dengan O’Donnell.

Setelah menggenggam sukses di dunia film, ia jadi makin gencar membeli obat. Kematian tragisnya Minggu sore, diyakini polisi akibat suntikan dari campuran heroin dan fentanil, obat yang biasa digunakan untuk mengobati nyeri pada pasien kanker.

Minggu sore itu, tetangga apartemen Hoffman di Greenwich Village berkumpul. Begitu pula para penggemarnya. Hingga kini, beberapa buket bunga terlihat diletakkan di depan apartemen itu, sebagai ungkapan simpati dan duka cita. Para selebriti pun ikut berkabung.

Saat meninggal, Hoffman masih membintangi seri terakhir The Hunger Games, Mockingjay. Ia sudah menuntaskan bagian pertama film itu. Namun, masih tersisa tujuh hari syuting untuk bagian kedua film. Pihak produksi mengklaim, kematian tragis pria 46 tahun itu tak mengganggu jadwal rilis film. (art)

Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Golkar cenderung mendorong Ridwan Kamil (RK) maju di Pilkada Jawa Barat ketimbang DKI Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024