Animator Indonesia Melejit Lewat "The Hobbit"

Rini Sugianto
Sumber :
  • Dok. Pribadi Rini Sugianto

VIVAlife –  Lampu bioskop dinyalakan. Sampai di situ, film The Hobbit: The Desolation of Smaug mengakhiri kisahnya. Satu per satu nama yang terlibat dalam pembuatan film muncul di layar. Di antaranya terselip nama yang sangat Indonesia. Rini Sugianto, demikian nama yang tertera dalam credit title film garapan Peter Jackson itu.

Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero

Rini adalah satu dari sekian banyak animator asal Indonesia yang sukses di kancah dunia. Bakatnya dilirik sejumlah sutradara top Hollywood, seperti Steven Spielberg. Film yang pernah memanfaatkan talenta Rini antara lain The Adventure of Tintin, The Avengers, Iron Man 3 , The Hobbit 1, The Hobbit 2,  serta The Hunger Games.

Di tengah kesibukan mengurus sekolah online animasi, wanita kelahiran Lampung ini berbagi kisah suksesnya sebagai animator kepada VIVAlife lewat surat elektronik. Berikut petikan wawancaranya.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Apakah animator merupakan cita-cita Anda sejak kecil?

Nggak juga sih. Dahulu malah nggak pernah kepikir kalau bakalan jadi animator. Setelah lulus SMA malah maunya jadi programmer. Jauh banget dari art school.

Indosat Siap Bantu Pemerintah Ciptakan 1 Juta Talenta Digital

Dahulu animator masih dipandang sebelah mata. Bagaimana respons orangtua saat Anda memutuskan untuk menjadi seorang animator?

Dahulu pas saya mutusin untuk belajar animasi, di Indonesia malah masih belum kedengaran. Mereka khawatir, takut salah pilihan. Tapi mereka mendukung pilihan saya sih.

Bisa diceritakan bagaimana akhirnya Anda bisa bergabung sebagai animator di perusahaan WETA Digital?

Saat itu saya lagi bekerja di Blur Studio di Los Angeles. Saat teman saya yang sudah bekerja di WETA Digital kasih tahu kalau WETA sedang lagi cari animator untuk film Tintin, iseng -iseng saya coba. Eh malah keterima.

Apa proyek pertama Anda sebagai animator?

Proyek pertama sebagai animator secara profesional itu game Eragon di tahun 2005.

Bagaimana rasanya bekerjasama dengan sutradara Steven Spielberg saat menggarap film The Adventures of Tintin?

Seneng banget. Pas pertama-tama kerjaan saya di-review sama dia, deg-degan. Haha. Takut dibilang jelek, terus dipecat. Untungnya nggak.

Siapa animator dunia favorit Anda?

Wah itu banyak banget. Dunia animasi itu berkembangnya cepat. Selain dari animator-animator yang sudah lama berkecimpung di dunia animasi, yang baru juga banyak banget yang bagus- bagus.


(Rini tak memungkiri jika profesi animator banyak menyita waktu. Itu sebabnya, wanita kelahiran 3 Januari 1980 ini rajin berolahraga untuk menjaga kebugaran)

Kalau menyebut profesi animator, orang cenderung melihat bahwa profesi ini lebih banyak didominasi pria. Sebagai seorang animator wanita, bagaimana Anda melihat peluang wanita untuk terjun sebagai animator?

kalau peluang sih sama saja ya. Cuma memang nggak tahu kenapa masih sedikit wanita yang terjun di dunia animasi. Mungkin karena di bidang ini, waktu kerjanya agak gila-gilaan.

Pekerja kreatif sempat menjadi sorotan beberapa waktu lalu karena jam kerja yang dianggap cukup "gila". Berdasarkan pengalaman Anda sendiri, bagaimana sebenarnya jam kerja seorang animator?

Hehe. Sebenarnya di bidang art, kebanyakan memang waktu kerjanya nggak ada habisnya. Ini tugas pribadi masing masing untuk jaga kesehatan ya. Saya ya sering juga lembur, kadang sampai 14-16 jam sehari. Tapi biar bagaimana pun ini kan hanya kerjaan, nggak worth it untuk sampai ngerusak badan.

Bagaimana kiat Anda dalam menjaga tubuh tetap bugar saat tengah menyelesaikan suatu proyek?

Selain animasi, salah satu passion saya adalah climbing dan mountaineering. Untuk support hobby saya itu, saya work out pretty regular. Setiap hari sih. Terutama kalau sedang ada trip atau climbing project yang lagi dijadikan goal. Biasanya training saya involve running dan weight training.

Untuk satu proyek biasanya diselesaikan dalam waktu berapa lama? Misalnya The Adventures of Tintin dan The Hobbit 2?

Rata-ratanya sekitar 6 bulan-1 tahun ya.

Bisa dijelaskan bagaimana proses kreatif dalam menggarap animasi?

Proses pembuatan film itu sendiri complicated dan big production. Animation department hanya satu bagian kecil dari film production. Biasanya kita dapat previs dari previs department, semacam storyboard dalam bentuk 3D.

Kemudian, animator menggerakan 3D character yang dibuat oleh modeler dan di-rig oleh rigger. Proses ini di-supervised oleh animation supervisor yang memberikan notes dan critic, sampai akhirnya good enough untuk dikasih list ke director. Simpelnya sih prosesnya superti itu.

Dari sekian banyak proyek yang pernah digarap, seperti The Adventures of Tintin, Iron Man 3, Planet of the Apes, The Hobbit, dan The Hobbit 2, mana yang paling menantang?

Hobbit 2 mungkin ya, karena time limit dan pressure-nya.

Rini Sugianto

Saat istirahat dari proyek, aktivitas atau hobi apa yang biasa Anda lakukan?

Climbing dan mountaineering biasanya. Setiap tahun saya dan suami ada project yang kita rencanakan. Seperti tahun kemarin kita ke The Alps di Eropa selama sebulan dan climbing di daerah sana, termasuk Mont Blanc di Chamonix.


(Kecintaannya terhadap pegunungan membuat Rini dan sang suami, Brandon riza, melangsungkan sebuah pernikahan yang cukup unik di Mt. Aspiring National Park)

Bisa diceritakan sedikit soal prosesi pernikahan Anda dan suami yang unik?

Ah iya
, karena kita sama sama senang gunung. Dan memang dari awalnya kita
nggak
mau
wedding
yang besar atau repot-repot.  Jadi waktu itu kita pergi ke Queenstown, salah satu kota di South Island di New Zealand. Terus kita naik helikopter ke salah satu
glacier
di Mt. Aspiring National Park dan menikah di sana.
Simple and peaceful
:)

Sebagai seorang ibu rumah tangga, bagaimana Anda membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga?

Untungnya suami juga di bidang yang sama, jadi dia mengerti kalau saya mesti stay late. Mungkin agak susah kalo pasangannya nggak ngerti gimana cara kerja di dunia animasi kali ya. Tapi pas saya harus berada di New Zealand , waktu itu mau nggak mau saya pergi sendiri. Karena suami masih kerja di Los Angeles.

Jika diberi kesempatan, Anda ingin terlibat dalam penggarapan film apa?

Filmnya Tim Burton :)

Apa goal atau cita-cita Anda yang belum tercapai?

Pengen bisa bikin stop motion. Tapi sayangnya skill saya di 3D dan nggak pernah bikin stop motion :| Cita -cita lainnya, pengen terus naik gunung dan nyelesaiin 7 summit.


(Saat ini, lulusan Master of Fine Art, in Animation tersebut tengah sibuk mengurus sebuah sekolah online animasi. Di sana, ia membagi ilmunya dengan animator-animator asal Indonesia)

Apa yang mendorong Anda akhirnya membuat sebuah sekolah online animasi?

Awal-awalnya karena saya suka dapet e-mail yang berisi pertanyaan tentang animasi. Terus saya jadi realize kalau kayaknya di Indonesia masih kurang wadah pendidikan yang fokus di bidang animasi. Sekolah 3D sendiri sepertinya sudah banyak tapi lebih ke arah generalis.

Dari situ saya mulai mentoring beberapa animator dari Indonesia. Karena saya tidak berdomisili di Indonesia, saya lebih fokus dengan pembelajaran online.

Apa saja yang diajarkan dalam sekolah animasi tersebut? 

Kita mulai dari basic animation. Saya a firm believer kalau kita belajar something itu harus dari awal and have a strong basic understanding. Jadi di flashframe workshop, kita mulai dari kelas beginner, mulai belajar dari bikin bouncing ball, pendulum, etc.

Di intermediate, student yang sudah menunjukan kalau mereka mengerti dasar dasar animasi, mereka mulai belajar tentang “weight”. Di animasi, untuk membuat character-nya lebih keliatan hidup kalau gerakan character tersebut punya “weight”.  Di kelas advanced, baru mereka mulai belajar acting.

Ada rencana untuk membuat film animasi dengan latar belakang budaya Indonesia?

Sekarang sih belum ada rencana. Tapi kalau in the future ada kesempatan dan opportunity , mau juga ya bikin film animasi Indonesia.

Bagaimana caranya untuk menjadi animator handal dan akhirnya diakui dunia?

Work hard, work really hard. Tapi juga ada factor luck-nya. WETA bisa dibilang break thru saya. Kebetulan saya timing -nya pas.

Gambarkan diri Anda dalam tiga kata?

Independent, dog lover, stubborn.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya