Waspada "Perangkap" Porno di Dunia Maya

Ilustrasi penggunaan internet di layar komputer.
Sumber :
  • REUTERS/Brian Snyder

VIVAlife - Bagai dua sisi mata uang, internet dan konten porno tampaknya sulit dipisahkan. Tanpa perlu mengetahui alamat situs, anak-anak dan remaja bisa terjerumus pada konten-konten porno. Mereka “dijerat” oleh pesan pop up atau iklan yang mungkin terlihat lazim.

Itu diungkap melalui penelitian yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama UNICEF sejak tahun 2011. Sekitar 400 anak dilibatkan. Mereka mewakili 43,5 juta pengguna internet kelompok usia 10-19 tahun.

Hasilnya mengejutkan. Sebanyak 52 persen anak dan remaja mengaku menemukan konten pornografi melalui iklan atau situs yang awalnya tampak tidak mencurigakan. Hanya 14 persen anak dan remaja yang mengaku membuka situs porno secara sadar dan sukarela.

Itu jelas mengkhawatirkan. Sebab, konten yang dilihat anak di internet dapat memengaruhi tingkah laku mereka. Bisa dibilang, itu juga penyebab maraknya kekerasan dan pemerkosaan di kalangan remaja.

Menurut Angela Kearney, perwakilan UNICEF untuk Indonesia, memisahkan online dan offline kini nyaris tidak mungkin. “Dalam banyak aspek, dunia maya telah menjadi dunia nyata,” ujarnya pada VIVAlife di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 18 Februari 2014.

Kominfo pernah meneliti perilaku sekitar 4 ribu pelajar tahun 2010 lalu. Sebanyak 60 persen responden yang mengakses pornografi mengaku telah melakukan “tindak lanjut” dalam hubungan asmara yang nyata.

Pembunuh Wanita Hamil di Kelapa Gading Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Manajer Arsenal, Mikel Arteta

Chelsea Bikin Mikel Arteta Terkesan

Chelsea dianggap telah mengalami peningkatan di musim ini. Manajer Arsenal, Mikel Arteta pun dibuat terkesan dengan peningkatan dari tim berjuluk The Blues tersebut.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024