Perjalanan Sukses TKI Jadi Artis

Duo Sabun Colek
Sumber :
  • vivanews/ Shally

VIVAlife  -  Pahlawan devisa. Demikian julukan yang kerap melekat pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Menghasilkan devisa triliunan rupiah bagi negara, tapi hidup merana.

Cak Imin Siap Hadiri Sidang Putusan Sengketa Pilpres Jika Diwajibkan MK

Ribuan kasus kekerasan terhadap TKI dilaporkan setiap tahunnya.  Penyiksaan, pelecehan, dan hidup tanpa gaji hanya sepotong kisah pilu para TKI. 

Sayangnya, dapur masih harus mengepul. Cerita miris TKI tak digubris. Ribuan wanita masih mengantre jadi TKI.  Impian hidup layak membuat mereka rela jadi pembantu rumah tangga atau pekerja pabrik.

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

Namun, tak semua kisah TKI berujung tragis. Beberapa di antaranya justru menjadi artis. Profesi yang sebelumnya jauh dari angan-angan.  Siapa saja mereka? Berikut artis-artis yang pernah bekerja sebagai TKI dan pembantu rumah tangga.

Zulkifli "Zul" Zivilia

Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat

Zul Zivilia

Saat dirilis tahun 2009, lagu Aishiteru meledak di pasaran. Lagu milik band Zivilia ini begitu populer di kalangan tua dan muda. Di balik liriknya yang romantis, ternyata lagu tersebut menyimpan kisah sedih seorang TKI yang mengadu nasib di Jepang.

TKI tesebut tak lain adalah vokalis band Zivilia, Zulkifli atau akrab disapa Zul. Lagu berisi ungkapan kegundahannya hidup jauh dari istri.

Pria asal Kendari ini pertama kali menginjakkan kaki di Negeri Sakura pada 2003.

Saat itu ia mendapatkan program pelatihan TKI. Selama enam tahun, Zul bekerja sebagai buruh pabrik baja. Setelah lulus SMA,  Zul memang sempat mencicipi bangku kuliah di Sulawesi. Ketika itu, ia mengambil jurusan musik. Namun, keinginan Zul menjadi sarjana seni musik pupus lantaran faktor biaya.

Motivasi menjadi TKI tumbuh saat pria kelahiran 19 Agustus 1981 itu melihat kesuksesan salah seorang teman satu kampungnya. Teman Zul yang tidak disebutkan namanya tersebut mampu membangun rumah dan memberangkatkan orangtuanya naik haji.

Zul tergiur. Ia lantas bergabung ke Balai Latihan Kerja (BLK). Dari sanalah, Zul akhirnya mendapat kesempatan bekerja sebagai TKI di Jepang.

Tiga tahun bekerja, Zul merasa belum pantas pulang. Gaji tinggi belum juga diraih. Ia malu kembali ke Tanah Air.  Keputusan nekat dibuat. Zul jadi TKI ilegal selama tiga tahun.

Beruntung, ia punya kelebihan. Dengan suara mumpuni dan piawai mencipta lagu, Zul laris jadi pengisi acara di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang.

Kesempatan emas muncul saat Zul didapuk sebagai penyanyi pembuka dalam konser band Naff di KBRI. Lagu Aishiteru yang dibawakan Zul membuat mantan vokalis Naff, Ady kepincut.

Ady meyakinkan Zul bahwa lagu Aishiteru akan jadi hits di Indonesia. Ia pun meminta Zul datang ke studio musiknya di Bandung.  Sempat ragu, Zul akhirnya mantap pulang ke Indonesia pada tahun 2007.

Ia langsung menuju Bandung untuk bertemu dengan Ady.  Bersama dengan Idham, Zul membentuk band bernama Zipfhilia. Keduanya membuat demo pertama kali di Bandung. Setelah itu mereka memperbaharui demo rekaman di Yogyakarta dan merekam satu album di bawah naungan label lokal di Kendari.

Sesuai dugaan Ady, Aishiteru akhirnya sukses besar. Zipfhilia kemudian diajak bergabung bersama label Nagaswara. Nama Zipfhilia pun berganti menjadi Zivilia

Duo Sabun Colek

Duo Sabun Colek

Nama grup vokal dangdut, Duo Sabun Colek belakangan melejit di jagat hiburan Tanah Air. Duo Sabun Colek yang beranggotakan Dina dan Kiki semakin sering tampil di stasiun televisi.

Meski terhitung baru, Dua Sabun Colek juga berhasil meraih penghargaan dalam ajang Dahsyat Awards mengalahkan senior mereka, Inul Daratista dan Zaskia Gotik. Lewat single Gatal, Gatal, Gatal mereka mulai mencuri perhatian publik. 

Paras menawan dan suara merdu bukan satu-satunya modal Dina serta Kiki meraih kepopuleran. Perjalanan hidup mereka yang terbilang unik justru jadi daya tarik.

Pada tahun 2009, Dina dan Kiki pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Selang dua tahun kemudian, keduanya berangkat ke Hong Kong untuk menjadi TKI.

“Dahulu kami satu majikan,” ujar Kiki.

Garis tangan keduanya berubah saat band Wali menggelar konser di Hong Kong pada tahun 2011. Kebetulan, Dina menjadi salah satu penontonnya. Pesona Dina membuat seorang produser bernama Sujana tertarik untuk merekrutnya sebagai aktris.

Namun,  Dina tak langsung tergoda. Ia sadar tak memiliki bakat dan kemampuan. Di sisi lain, Sujana dan sang istri, Feby terus meyakinkan Dina bahwa ia bisa sukses menjadi artis. Dina akhirnya menyerah. Pada Desember 2012, ia berkunjung ke kantor Sujana.

“Dari situlah Dina yakin karena ada foto-foto band Wali, Kangen Band dan baru itu aku diyakinkan jadi aktris,” ujarnya.

Dina kemudian menjalani tes nyanyi. Rupanya suara Dina membuat Sujana berubah pikiran. Ia menilai, Dina lebih cocok menjadi penyanyi dangdut ketimbang aktris.

Dengan kemampuan menyanyi terbatas, Dina mengaku tidak percaya diri. Ia akhirnya mengajak Kiki untuk menjadi partner duet. Sebelum muncul ke publik, Kiki dan Dina dibekali latihan olah vokal, koreografi, dan fesyen.

“Semua sudah dibungkus sama manajemen,” ucap Dina.

Album Duo Sabun Colek dirilis pada Maret tahun lalu. Penghasilan Dina dan Kiki berubah drastis. Jika saat masih menjadi pembantu mereka hanya meraup Rp1-2 juta per bulan kini Dina dan Kiki bisa mengantongi bayaran Rp30 juta untuk sekali tampil.

Rezeki yang mereka peroleh tak lantas dihambur-hamburkan. Kiki misalnya. Ia menggunakan penghasilannya untuk menebus surat rumah  keluarganya yang sempat disita.

“Kalau aku dari hasil kerja bernyanyi aku bisa bantu berobat orangtua dan menyekolahkan adik,” kata Dina.

Cinta Penelope

Cinta Penelope


Pemilik nama asli Princess Cinta Penelope memang tidak pernah mencicipi rasanya menjadi TKI. Namun, wanita kelahiran 15 April 1984 ini pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga selama hampir dua tahun.
 
Wanita yang terkenal sejak merilis single Keong Racun itu tak malu mengakui  masa lalunya sebagai pembantu rumah tangga. Cinta bahkan juga sempat mendapat pengalaman tak enak selama bekerja menjadi pembantu. Perempuan bertato itu pernah tak digaji selama beberapa bulan.

Beruntung, nasib Cinta berubah berkat ketekunannya. Kini, wanita yang pernah tergabung menjadi personel Duo Princess Penelope itu bisa menghasilkan uang berkat kemampuannya bernyanyi.

Tak hanya tenar di dunia tarik suara, Cinta juga kerap menerima tawaran akting. Terakhir, ia menunjukkan kebolehannya berakting dengan membintangi sebuah film. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya