Kirghiz, Kisah Unik Suku Nomaden

Suku Kirghiz
Sumber :
  • News.com
5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf
VIVAlife
- Beberapa suku pedalaman berpindah-pindah tempat untuk mempertahankan hidup. Mereka nomaden dan terus mengembara, mengikuti fase migrasi hewan buruan dan musim tumbuhan liar.
Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM


Respons Surya Paloh Soal Waketum Nasdem Sambangi Rumah Prabowo Subianto Malam Ini
Pesatnya kemajuan zaman membuat tradisi nomaden ini hampir lenyap. Bahan makanan sudah tersedia di pasar, sehingga tak ada lagi tantangan untuk berburu mengikuti naluri alam. Tapi UNESCO memberitahu dunia bahwa masih ada satu suku yang bertahan dengan sistem nomaden, dimanakah mereka?

Dilansir dari
News
, pegunungan setinggi tujuh ribu meter menerobos kumpulan awan, Kuasa Tuhan begitu indah di sini. Reruntuhan salju kadang mampir di puncak-puncak gunung, kicauan burung endemik sesekali meramaikan suasana. Inilah Pegunungan Pamir yang tercatat sebagai World Heritage Site dan menaungi Suku Kirghiz yang nomaden.


Walau keindahannya tak terbantahkan, Pamir masih sulit disambangi karena aksesnya begitu minim. Satu-satunya rute untuk menjelajah ke sini adalah melalui Ishkashim di timur laut Afghanistan. Ini pun hanya sebagian wajah Pegunungan Pamir yang bisa dinikmati.


Hidupnya begitu terisolasi, tak heran jika Suku Kirghiz sama sekali tak tersentuh oleh Taliban. Untuk petualang yang cemas bertandang ke daerah konflik, Pamir dijamin bebas dari itu.


Alam terlihat subur dengan sumber daya yang melimpah, namun hidup di tengah alam tak semudah itu. Di sini, air bersih terbatas pada sungai glasial, infrastruktur masih tergantung dengan jalur perdagangan kuno dan jembatan pun sudah reyot.


Anggota Suku Kirghiz berpakaian wol tebal, yang wanita menggunakan selendang untuk menghangatkan kepalanya. Anak-anak pun berlari riang gembira, berlarian menyusuri angin pegunungan dengan baju hangat mereka. Beberapa orang dewasa terlihat sibuk dengan keledai dan kerbau, menyiapkan kendaraan tradisional sebagai tumpuan hidup.


Sungguh pengalaman yang berharga bertemu dengan suku nomaden terakhir di bumi. Tapi tinggal di pedalaman bukan berarti Suku Kirghiz takut pada orang asing. Mereka begitu ramah kepada wisatawan, dengan rendah hati menyambut tamu dengan hidangan seadanya. Biasanya berupa roti panggang, secangkir teh panas atau susu. Singgahlah selama beberapa hari, wisatawan akan dituntun ke jalur perdagangan kuno.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya