Ini Bahaya Sering Buka Facebook Bagi Gadis Muda

Ilustrasi wanita pakai gadget di tempat tidur
Sumber :
  • iStock
VIVAlife -
Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan
Seberapa sering Anda selancar di lini massa seperti Facebook? Hati-hati, menghabiskan waktu terlalu banyak di media sosial dapat menimbulkan gangguan makan.

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

Studi menyebut, wanita di akhir usia belasan dan awal 20-an yang sering membuka Facebook cenderung menilai negatif citra tubuh mereka daripada rekan sebayanya.
Prof Yudan dan Pejabat BPIP Melayat ke Rumah Kayla Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi


Para peneliti menemukan hubungan antara perasaan negatif terhadap tubuh dan penampilan dengan lama waktu yang dihabiskan untuk mengotak-atik laman Facebook. Hal ini dapat menyebabkan gangguan makan dan depresi.


Selama riset, peneliti menanyakan seberapa sering wanita di usia universitas di AS dan Inggris membandingkan tubuh mereka dengan rekan-rekannya. Studi juga menganalisis penggunaan Facebook, diet, kebiasaan olahraga dan citra tubuh masing-masing peserta.  


Peneliti mampu memprediksi seberapa sering wanita merasa negatif tentang tubuh mereka sendiri setelah melihat foto orang lain. "Semakin sering wanita membuka laman Facebook, dia lebih cenderung memiliki perasaan negatif terkait dengan tubuh sendiri dan akan semakin membandingkan tubuhnya sendiri dengan teman-temannya," kata peneliti seperti dilansir
Daily Mail.


Studi ini juga menemukan, wanita yang ingin menurunkan berat badan dan memperhatikan penampilan fisik akan semakin banyak melihat Facebook.


Sebuah survei 2013 menemukan bahwa 76 persen wanita ingin menurunkan setidaknya beberapa kilogram bobot tubuh.


Dua pertiga responden menggunakan Facebook sebagai media sosial pilihan mereka dan 75 persen menghabiskan setidaknya satu jam sehari berselancar di Facebook.


Lebih dari setengahnya mengatakan unggahan tentang kebugaran dan kesehatan mengilhami mereka. Namun sebanyak 22 persen merasa iri dan 15 persen mengatakan Facebook membuat mereka bersalah jika tak dapat berdiet atau berolahraga rutin.


Petya Eckler , dari University of Strathclyde , Yusuf Kalyango , dari Ohio University; dan Ellen Paasch, dari University of Iowa, menyajikan temuan mereka pada Konferensi Tahunan ke-64 Asosiasi Komunikasi Internasional di Seattle .


Dokter Eckler mengatakan, "temuan ini membuktikan waktu yang dihabiskan di Facebook tidak ada hubungannya dengan gangguan makan, tetapi memprediksi citra tubuh yang lebih buruk di antara peserta," katanya.


Citra tubuh yang buruk, katanya, secara bertahap akan mengarah pada pengembangan hubungan yang tak sehat dengan makanan. "Perhatian terhadap atribut fisik mungkin lebih berbahaya pada media sosial dari pada media tradisional. Karena orang-orang di media sosial adalah orang-orang yang kita kenal.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya