Dokter: Alergi Susu Sapi Terjadi Secara Genetik

Ilustrasi Susu
Sumber :
  • REUTERS/Marcelo Del Pozo
VIVAlife
Gadis ABG Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel Jaksel, Polisi Temukan Senpi dan Alat Bantu Seks
- Protein memang baik untuk tumbuh kembang anak. Namun, kandungan itu dalam susu sapi juga umum menyebabkan alergi. Penyebab lazimnya adalah reaksi imunologis.

Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

Bukan hanya terhadap susu sapi, anak juga akan alergi pada semua bentuk turunannya, seperti yogurt, keju, mentega putih, dan krim.
MIC Kembali Hadir Meriahkan Hari KI Sedunia Ke-24 Tahun 2024


Gejala alergi baru terlihat saat anak berusia 6 bulan. Itu pun hanya muncul di bagian tubuh tertentu, misalnya kulit. Pada anak yang alergi, umumnya ditemukan bengkak dan gatal di bibir sampai lidah.


Masalah lain, menurut dr Zakiudin Munasir, Ketua Divisi Alergi Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI, RSCM juga adalah nyeri sampai kejang di perut. Alergi juga mengganggu saluran napas.


“Gejala yang paling sering muncul pada anak yang memiliki alergi susu sapi adalah masalah saluran cerna, mulai dari muntah, kolik, diare, darah dalam fases, serta masalah pada kulit,” lanjutnya.


Lantas, apa sebenarnya penyebab anak alergi susu sapi? Zaki menjelaskan, pemicu alergi adalah sistem imun anak. Sistem itu menganggap kandungan protein pada susu sapi adalah zat berbahaya.


Sehingga, sistem kekebalan tubuh anak akan melawan protein yang terdapat di dalamnya. Menariknya, alergi susu sapi cenderung terjadi secara genetik.


“Alergi ini umumnya mengenai anak yang memiliki bakat alergi yang disebut autopik. Bakat itu diturunkan secara genetik oleh salah satu atau kedua orang tuanya,” ujar Zaki di Jakarta, Rabu, 16 April 2014.


Jika orang tua memiliki alergi terhadap suatu makanan termasuk susu sapi, kata Zaki, maka 50 persen kemungkinan anak memiliki alergi yang sama. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya