Ini Cara Tanamkan Moral Pada Anak

Ilustrasi ibu dan anak
Sumber :
  • iStock
VIVAlife -
Ten Hag Bawa 3 Pemain Man Utd U-18 ke Tim Senior
Sukses dan pintar kini bukan lagi tujuan utama orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Sebuah survei mengungkapkan bahwa orang tua di seluruh dunia merasa bahwa menjadikan anak sebagai sosok yang baik, penuh kasih dan senang menolong adalah hal utama.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp100 Juta Jadi Tersangka

Penelitian yang dilakukan di Israel itu menunjukkan sifat baik yang dimiliki anak, sebenarnya diwariskan secara genetik. Namun tidak seluruhnya. Saat usia 2 tahun, anak akan mengalami emosi moral yang dipicu perasaan benar atau salah.
Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension


Untuk memperkuat kepeduliannya, orang tua akan memberikan pujian sebagai bentuk penghargaan. Pujian itu jauh lebih efektif dibanding hadiah. Sebab jika orang tua memberikan hadiah untuk kebaikan yang dilakukan anak maka anak hanya akan berbuat baik jika diimingi oleh hadiah.


"Pujian membuat anak bersedia mengulangi perilaku yang baik. Katakan saja bahwa dia sudah sangat membantu atau kamu hebat," ujar Adam Grant, seorang profesor manajemen dan psikologi di Wharton School of University of Pennsylvania.


Untuk membuktikannya, Joan E. Grusec dan Erica Redler melakukan sebuah eksperimen dengan membandingkan pujian yang diberikan sebelum dan sesudah kebaikan dilakukan.


Penelitian ini melibatkan anak-anak berusia 7 hingga 8 tahun. Mereka diminta untuk bermain kelereng dan memberikannya kepada yang membutuhkan. Sebagian anak akan dipuji setelah mereka memberikan kelereng tersebut, sedang sisanya dipuji sebelum kelereng diberikan.


"Kami mengatakan pada anak yang belum memberikan kelerengnya. Kamu adalah anak yang senang membantu kapan pun kamu bisa, benar kan?" ujar peneliti.


Beberapa minggu kemudian, saat anak-anak dihadapkan dengan banyaknya kesempatan untuk memberi dan berbagi, anak-anak yang dipuji sebelum memberikan kelereng jauh lebih murah hati dan berbuat baik dibanding anak yang dipuji setelah memberikan kelereng.


Ini menunjukkan bahwa memuji karakter anak jauh lebih efektif dibanding pujian yang digunakan sebagai penghargaan.


Tapi bukan hanya pujian yang dapat membuat anak bersikap baik. Kesalahan yang dilakukan anak, juga bisa jadi pelajaran agar anak bersedia berbuat baik. Caranya adalah membuatnya merasa bersalah bukan hanya sekadar malu.


"Malu adalah perasaan bahwa saya orang jahat, sedangkan rasa bersalah adalah perasaan bahwa saya telah melakukan hal yang buruk," ujar psikolog June Price Tangney


Perasaan malu membuat anak merasa kecil dan tidak berharga. Hasilnya anak akan meresponsnya dengan melarikan diri atau bersikap kasar. Sedangkan rasa bersalah akan membuatnya belajar untuk memperbaiki diri. Sebab, anak akan mengalami penyesalan dan mulai berempati pada orang yang telah ia rugikan.


Sumber: NY Times
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya