- Amusing Planet
VIVAlife - Lumrah ketika melihat perkebunan di tengah dataran tinggi yang subur. Didukung cuaca basah dan tanah gembur, tanaman pun menghasilkan sayuran dan buah yang berkualitas.
Tapi, Lembah Wadi Rum di Yordania Selatan, bukanlah kawasan pegunungan ataupun daerah yang sering diguyur hujan. Wilayah yang dijuluki "Valley of the Moon" itu berupa ngarai sempit, dibentengi tebing menjulang serta jurang, daerahnya pun relatif kering. Namun uniknya, Lembah Wadi Rum merupakan lahan perkebunan nan subur menghijau.
Dilihat dari atas langit, gurun cokelat Wadi Rum dihiasi titik-titik hijau, yang saat dilihat lebih dekat merupakan lahan perkebunan. Pilihan lokasi yang aneh memang, mengingat hujan tak kerap menyentuhnya.
Alasan yang menjadikan tanaman Wadi Rum tetap subur adalah pasokan air dari pegunungan Arab Saudi yang terletak tak jauh dari situ.
Lahan perkebunan yang disebut Rum Farm itu dikhususkan membudidayakan produk nabati, biji-bijian dan makanan ternak termasuk terong, kubis, buah delima, labu, tomat, serta makanan lain. Metode irigasi menerapkan cara lama yang telah digunakan oleh orang Mesir kuno.
Air diambil dari akuifer bawah tanah dengan kedalaman 30-400 meter. Sementara lahan dibuat melingkar karena petani menggunakan jalan berputar untuk penyiraman. Di bawah tanah juga disediakan terowongan yang berfungsi untuk menghemat air, sebagai cadangan saat suhu padang pasir berubah ekstrem.
Rum Farm merupakan pertanian yang sukses, memproduksi sebagian besar pasokan makanan di Yordania. Saat panen, buah dan sayur diangkut oleh truk dari Aman, ibukota Yordania yang terletak ratusan kilometer dari lembah ini. (ms)
