Santap Hewan Langka Bisa Dipenjara 10 Tahun di Negara Ini

Sup Sirip Hiu
Sumber :
  • REUTERS/Ben Nelms

VIVAlife -  Kepunahan berbagai spesies hewan, seringkali dikaitkan dengan hilangnya habitat mereka. Pertumbuhan jumlah manusia secara tidak langsung seringkali dijadikan faktornya.

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast

Namun, pemerintah yang bersangkutan pun selalu berusaha untuk bertindak adil. Baik itu untuk penduduknya, ataupun kehidupan satwa yang masih ada. 

Telah banyak wilayah yang dijadikan sebagai hutan lindung. Itu merupakan tindakan konkret dan riil dari suatu pemerintah. Tujuannya, agar flora dan fauna tidak punah dilahap zaman.

Pelestarian dilakukan dengan baik. Tetapi, masih banyak pula wilayah belantara yang luput dari pengawasan. Oleh sebab itu, inspirasi orang-orang jahat pun bermunculan. Seperti misalkan perburuan ilegal.

Hewan langka, yang mana jumlahnya sudah sangat minoritas, memang berharga selangit. Biasanya para pelanggan tidak peduli bagaimana sang penjual dapat menangkapnya. Asalkan harga cocok, langsung serah terima.

Pemerintah Tiongkok, yang terkenal represif, seperti dikutip Reuters, akan memberlakukan kebijakan baru. Selama ini, mereka memang giat sekali menangkapi para pemburu ilegal, meski sulit dipunahkan.

Makin Naik Daun, Brand Lokal Produk Kecantikan Kian Diminati

Menanggapi hal itu, pemerintah Tiongkok akan menghukum warga yang membeli satwa langka dari pemburu ilegal.  Tidak tanggung-tanggung, 10 tahun penjara sebagai ganjarannya. Sebelumnya, hukuman itu hanya berjangka 3 tahun penjara.

Tiongkok merumuskan 420 spesies yang dilarang untuk dikonsumsi. Antara lain beruang hitam Asia, panda, monyet emas, trenggiling dan 416 launnya. Hukuman itu direalisasikan apabila ada yang memajang, memakan, ataupun menggunakan obat yang komposisinya dari satwa langka.

"Memakan satwa langka bukan hanya contoh perilaku buruk, tetapi juga alasan utama mengapa para pemburu ilegal masih saja ada meski selama ini telah ditindak keras," ujar Ketua Komisi Urusan Legislatif, Lang Sheng, kepada wartawan Xinhua.

Dia melanjutkan,"Kenyataannya, para pembeli adalah motivator utama bagi para pemburu ilegal berskala besar."

Kebijakan negara Tiongkok sepertinya perlu ditiru oleh negara lain. Terutama bagi pemerintah suatu negara yang memiliki visi mulia. (umi)

Video Detik-detik Muazin Mengubah Lafaz Azan saat Hujan Badai di Dubai, Serukan Sholat di Rumah
Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024