Sumber :
- twitter.com/Anggun_Cipta
VIVAlife - Kementerian Perindustrian akan terus melakukan promosi efektif di dalam dan luar negeri dalam upaya meningkatkan produk ekspor khusus fesyen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan, pertumbuhan ekspor produk fesyen Indonesia pada Januari 2014 meningkat 1,1 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Baca Juga :
Menguak Persiapan Pernikahan Mewah Raffi Ahmad
"Hal ini jelas tren yang sangat positif bagi perkembangan dunia fesyen di Indonesia," kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Euis Saedah, saat membacakan sambutan Menteri Perindustrian dalam pembukaan Jogja Fashion Week (JFW) di Yogyakarta, Rabu, 18 Juni 2014.
Menurut Euis, sumbangan sektor fesyen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif yakni Rp164 triliun pada 2012 atau naik sekitar 7 persen dari dua tahun sebelumnya, yaitu Rp128 triliun.
"Bahkan keberadaan industri fesyen mampu menyerap sekitar 3,8 juta tenaga kerja," ujarnya.
Adapun negara tujuan ekspor produk fesyen Indonesia saat ini adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor US$4,97 miliar, Jepang dengan nilai US$909,49 juta, Jerman US$512,15 juta, kemudian Inggris mencapai US$512,15 juta dan Belgia dengan nilai ekspor US$455,53 juta.
"Bahkan saat ini tren peningkatan ekspor produk fesyen ke Jepang juga cukup besar yaitu 39 persen per tahun," ucap Euis.
Sementara itu, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X berharap kegiatan Jogja Fashion Week ke-9 mampu mengangkat seni dan budaya bangsa Indonesia lewat fesyen.
"Kegiatan ini diharapkan memiliki misi mendorong kekuatan kreasi anak bangsa dan memproduksi fesyen daerah dengan mengembangkan produk yang berbasis seni budaya tradisi yang berskala nasional dan internasional," kata Sultan.
Menurut Ketua Panitia JFW ke-9, Afif Syakur, pagelaran JFW kali ini mengusung tema Aura dan menampilkan rancangan dari 84 desainer Indonesia serta luar negeri. Total akan ada 1.080 karya yang akan dipamerkan dalam ajang fesyen yang digelar di Jogja Expo Center, pada 18-22 Juni 2014. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Bahkan keberadaan industri fesyen mampu menyerap sekitar 3,8 juta tenaga kerja," ujarnya.
