Diciptakan Obat Anti Jatuh Cinta

Ilustrasi patah hati
Sumber :
  • iStock

VIVAlife - Ketika sedang jatuh cinta, otak manusia akan menciptakan perasaan terikat dan ingin selalu bersama orang yang dicintai. Cinta membuat seseorang kecanduan pada pasangan.

Lupa Jalan ke Hotel, Jemaah Bisa Minta Bantuan Petugas Haji di Masjid Nabawi

Di kalangan medis, kondisi ini sama persis seperti kecanduan narkotika. Hal yang  sama terjadi pada otak saat perasaan cinta ditolak.

"Banyak data  yang mengungkapkan bahwa mereka yang cintanya tertolak menunjukkan gangguan di otak yang terkait kecanduan aktif," kata Helen Fisher, Antropolog di Rutgers University seperti dikutip Your Tango.

Sementara peneliti di Oxford University Brian David Earp mengatakan obat anti jatuh cinta bisa mengatasi gangguan tersebut.

"Jika terjadi penolakan, ada zat anti-cinta yang bekerja untuk memblokir atau mengurangi perasaan cinta, nafsu dan daya tarik," ungkap Earp.

Pil anti-cinta bisa diminum untuk menghapus perasaan cinta yang dimiliki untuk seseorang.

Saat ini, obat anti-cinta telah beredar luas di pasaran dengan samaran anti-depresan. Salah satunya, Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) yang bertujuan meningkatkan kadar serotonin, dan bisa menurunkan libido.

Efek samping yang umum dari asupan serotonin adalah mengurangi gairah seks dan kesulitan mencapai orgasme. (ren)

Agnez Mo

Terpopuler: Kata CEO Starbucks Soal Agnez Mo Dikecam, Gaya Busana BCL Ramai Dikritik

Mulai dari CEO Starbucks yang mengomentari para selebriti yang dikecam termasuk Agnez Mo, yang keciduk minum kopi yang diboikot, Ria Ricis yang tak pernah sepi pembaca.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024