Belajar Menjadi Pribadi Pemaaf

Ilustrasi pasangan bertengkar
Sumber :
  • iStock

VIVAlife - Maaf, satu kata yang mungkin sederhana, namun ternyata tidak mudah untuk diucapkan apalagi dilakukan. Ted Mosby dalam serial How I Met Your Mother mengatakan, masing-masing orang membawa beban di pundaknya.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Hal-hal yang secara disadari atau tidak menjadi kerikil dalam hidup mereka. Beban tersebut bisa jadi, ketidakmampuan kita untuk memaafkan.

Menyambut Idul Fitri, di mana kita kembali suci, ke fitrah, memafkan bukan sekadar tradisi, di mulut saja, namun keikhlasan untuk melepas amarah, dendam, dan memaafkan. Sebuah petuah bijak mengatakan, “Remember, you don't forgive someone for his or her sake - you forgive them for your sake.”

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Anda memaafkan bukan untuk mereka, namun untuk Anda sendiri. Hidup dalam kebencian, memendam rasa marah atau ketidakpuasan tidak akan membuat Anda bahagia.

Coba tanya pada diri Anda, apakah Anda senang menyimpan rasa marah? Apakah Anda merasa tenang ? Jika beban yang ada di pundak atau di hati Anda masih terlalu berat, masih baru menganga, setidaknya perginya bercermin, lihat diri Anda.

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Orang yang menyakiti Anda, orang yang Anda pikir berutang maaf pada Anda, berada di luar kendali Anda. Sebaliknya, jaga perasaan Anda, kewarasan jiwa Anda. Pejamkan mata, tarik napas, dan lepaskan, seperti Anda melepas rasa marah dan dendam.

Milikilah hati yang lapang, jadilah si pemaaf. Di hari yang fitri, Anda mungkin hanya berkesempatan untuk meminta maaf pada sebagian orang, mengecup tangan orangtua Anda.

Namun untuk yang jauh di sana, berikan maaf dari dalam hati, dan minta maaf dalam doa. Tidak perduli berapa lama Anda sudah tidak saling menyapa, bila masih ada nomor telepon atau akses ke media sosial, sampaikan permohonan maaf Anda.

Kita ini manusia, pasti pernah berbuat salah. Jika dalam perjalanan kita saling menyakiti satu sama lain, selalu ingat untuk meminta maaf dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Hidup cuma sekali, jadikan itu berarti.

Untuk semua yang meninggalkan Anda, menyakiti hati Anda, menganggap Anda tidak berarti, maafkanlah. Untuk mereka yang Anda sakiti, Anda abaikan, minta maaf.

Dengan hati yang bersih, Anda siap menyongsong hari yang baru. Langkah terasa lebih ringan, senyum terkembang dengan tulus, tidak ada lagi yang mengganjal di hati. Selamat menyambut hari raya. (ren)

Sumber: Jomblo.com

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya