Ahmad Dhani: Pers Semakin Berbahaya

Ahmad Dhani
Sumber :
  • VIVAnews/Daru Waskita (Yogyakarta)
VIVAlife -
Indonesia Sesalkan Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Karena Veto AS
Kasus kicauan di akun Twitter yang mengatasnamakan Ahmad Dhani terus bergulir. Ketika kasus ini berada di Dewan Pers, justru sejumlah orang berusaha menagih janji suami Mulan Jameela tersebut.

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun

Pasalnya, dalam kicauan palsu itu, Bos Republik Cinta Manajemen (RCM) janji akan memotong kemaluannya apabila Joko Widodo berhasil menang atas Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014.
TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tak Gelar Aksi Saat Sidang Putusan Sengketa Pilpres


Ahmad Dhani secara tegas menolak pernah berkicau demikian di Twitter pribadinya. Ia bahkan menegaskan orang-orang yang kenal dengannya, tahu sifatnya seperti apa.


"Kalau orang kenal saya,
nggak
mungkin kemaluan saya, saya pertaruhkan. Banyak orang yang nantinya menangis," kata Dhani, Kamis, 24 Juli 2014.


Ayah empat anak itu menganggap semua masalah yang dihadapi justru semakin memberikan kekuatan. Oleh karena itu, Dhani berusaha menyikapinya dengan santai dan tidak terlalu memikirkan setiap masalah yang menimpanya.


"Ini membuat saya semakin kuat. Kalau saya santai. Ini bukan pembunuhan karakter saya. Tapi pers semakin berbahaya kalau ini dibiarkan," tegasnya.


Sebanyak 17 media online yang dilaporkan Dhani ke Dewan Pers karena telah memberitakan tweet tersebut. Delapan media di antaranya akan meminta maaf. Delapan media tersebut yakni,
Republika Online, Solopos.com, Okezone.com, Kapanlagi.com, Seru.com, Wartaharian.com, Kompasiana
, dan
Detikforum.

Ketua Pokja Hukum Dewan Pers, Joseph Adi Prasetyo berharap media tersebut bisa membersihkan nama baik Ahmad Dhani.


"Kami berharap semua media ini bisa pulihkan nama Dhani. Karena akibat
tweet
tersebut, setelah diumumkan Jokowi-JK sebagai pemenang Pilpres 2014, banyak yang menagih ke Dhani. Padahal
tweet
itu
nggak
lain cuma
print screen
yang kemudian disebarkan lewat media," ucap Joseph.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya