Survei: Istri Masa Kini Lebih Mudah Selingkuh

Sumber :
  • iStock

VIVAlife - Kesenjangan gender di tempat kerja dan komunitas mungkin masih terasa. Namun, saat ini tak ada perbedaan di antara kedua jenis kelamin dalam hal perselingkuhan.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Sebuah survei yang dilakukan General Social Survey dari National Opinion Research Center di Amerika Serikat (AS) menemukan, jumlah istri yang berselingkuh mencapai 15 persen. Angka ini tumbuh 40 persen dalam 20 tahun terakhir. Sementara jumlah pria yang berselingkuh tetap stabil sebesar 21 persen.

Temuan ini senada dengan hasil survei oleh American Academy of Matrimonial Lawyers Chicago. Mereka menemukan, peningkatan perceraian sebagian disebabkan perselingkuhan istri.

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Ahli hubungan, Patricia Johnson dan Mark Michaels mengatakan kemandirian finansial di kalangan wanita mungkin menjadi penyebabnya. Di zaman modern,  wanita memiliki gaji yang lebih tinggi daripada 20 tahun silam, sehingga perceraian dianggap memberi efek merugikan yang lebih sedikit kepada wanita.

Alasan lainnya, perceraian kini tak lagi memiliki stigma tegas kepada kaum wanita. Akibatnya, wanita merasa lebih gampang bercerai bila pernikahan tidak bahagia.

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

"Pria memainkan peran. Karena (perselingkuhan) mencerminkan kurangnya perhatian. Hubungan yang sering mengabaikan sering menjadi penyebab perselingkuhan," katanya kepada Mail Online.

Secara statistik jumlah pria yang berselingkuh memang lebih banyak. Tetapi akses media sosial yang kian mudah memungkinkan meningkatnya ketidaksetiaan wanita.

Dr Robi Ludwig, seorang ahli psikoterapi, mengatakan bahwa selingkuh juga disebabkan wanita saat ini cenderung mencari kepuasan pribadi.

"Jika pernikahan tidak bahagia, Anda akan cenderung mencari orang lain," ucapnya. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya