Ironis, Pejuang Virus Mematikan Wafat karena Ebola

Petugas medis memeriksa darah pasien ebola di Sierra Leone
Sumber :
  • REUTERS/Tommy Trenchard
VIVAnews
Berteduh Sambil Main HP, 3 Anggota TNI Tersambar Petir di Dekat Mabes Cilangkap
- Kabar duka datang dari dunia kesehatan global. Sosok yang selama ini getol memerangi virus ebola, Sheik Umar Khan, harus mengakhiri perjuangannya. Ironisnya, ia meninggal juga karena ebola.

Depok Masuk Aglomerasi DKJ, Wakil Wali Kota: Semoga Lebih Banyak Positifnya

Departemen Kesehatan Afrika menjuluki Khan pahlawan nasional. Ia disebut-sebut telah mengobati lebih dari 100 pasien di Afrika Barat, dan ikut andil mencegah penyebaran virus ke negara lain.
Drama Korea Crash Akan Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024


Turun tangan langsung mengobati pasien ebola ternyata membuat Khan terinfeksi. Kondisinya menyusul puluhan tenaga medis lokal lain dan dua perawat Amerika yang sebelumnya juga terinfeksi ebola.


Khan lantas dipindahkan ke bangsal perawatan di Sierra Leone, sebuah kota di Afrika Barat. Khan meninggal Selasa kemarin, tak sampai seminggu setelah didiagnosis terinfeksi virus mematikan itu.


“Ini kerugian besar. Sebab, Khan adalah satu-satunya spesialis virus itu yang dimiliki Afrika,” ujar Brima Kargbo, kepala medis rumah sakit yang merawat Khan, seperti dilansir kantor berita
Reuters
.


Sheik Umar Khan, pejuang ebola

Sheik Umar Khan, pejuang ebola (
REUTERS/Umaru Fofana
)


Ebola sendiri sejak Februari lalu menjadi virus yang makin mengkhawatirkan. Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 670 orang tewas akibat ebola di Liberia dan Sierra Leone.


Ebola juga mengancam Amerika. Karenanya, WHO menyarankan ada pembatasan perjalanan ke sekitaran Afrika Barat, terutama Liberia dan Sierra Leone. Beberapa maskapai bahkan telah menghentikan penerbangan ke kota-kota itu untuk menghindari tertular ebola.


Virus itu disebut mematikan, karena bisa membunuh 90 persen penderitanya. Hingga saat ini, tingkat kematian pada penderita ebola sudah mencapai 60 persen. Yang ironis, virus itu belum ada obatnya.


Ebola memiliki gejala sederhana dan mungkin kerap disepelekan. Di antaranya: muntah, diare, sampai pendarahan internal dan eksternal. Perlu diwaspadai, penyakit itu bisa menular melalui kontak fisik. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya