Studi: Kosmetik Organik Tak Berarti Terbaik

Ilustrasi make up
Sumber :
  • istock
VIVAlife –
5 Fakta Menarik Timnas Indonesia Usai Hancurkan Australia di Piala Asia U-23
Berbicara kosmetik, pasti menyinggung kaum hawa. Bagaimana tidak, bagi kaum hawa, kosmetik merupakan produk esensial yang berkenaan dengan kecantikan. Sejarah menyebutkan bahwa kaum wanita telah menggunakan kosmetik sejak era Mesir Kuno.

Kembali Beroperasi, Pabrik Roti di Gaza Diserbu Ratusan Warga Palestina hingga Antre Berjam-jam

Dari sekadar pemerah bibir dan perona mata, kini kosmetik menjadi industri bernilai miliaran. Produknya pun kian beragam. Kosmetik tidak hanya produk tata rias wajah, melainkan juga produk perawatan kulit agar kecantikan dan kemudaan tidak lekas memudar.
Terpopuler: Pelat Nomor TNI Fortuner yang Viral, Skema Kredit Honda Stylo 160


Tapi, perkembangan produk kosmetik dibarengi dengan segudang kekhawatiran. Terutama berkenaan dengan bahan kimia yang tercampur dalam produk kecantikan tersebut. Beberapa studi menyebutkan bahwa kandungan paraben dan ftalat bisa menyebabkan kanker.


Karena itu, banyak produsen kini mengembangkan produk kosmetik berbahan organik yang bebas bahan kimia. Tujuannya tentu saja menghasilkan produk kecantikan yang lebih aman digunakan.


Namun sebuah studi yang dilakukan University Langone Medical Centre, New York, menyebutkan bahwa kosmetik organik tidak lebih baik dari produk kosmetik biasa. Profesor Dermatologi Klinis University Langone Medical Centre, Dr Doris Day, menyebutkan bahan kimia yang terkandung dalam kosmetik tidak terbukti menyebabkan kanker sebagaimana kosmetik organik tidak berpengaruh terhadap pencegahan kanker.


“Studi yang dilakukan tidak membuktikan paraben menyebabkan atau memberikan kontribusi terhadap kanker payudara. Studi ini hanya menunjukkan bahwa paraben ada di dalam produk tersebut," katanya dilansir
Fox News
.


Lebih lanjut, Dr Day menyebutkan bahwa paraben digunakan dalam kosmetik sebagai pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri dalam produk dan dosisnya pun sangat rendah sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan.


Meskipun begitu, pakar kecantikan Eva Scorio menyebutkan wanita harus lebih sadar mengenai produk yang mereka gunakan untuk kecantikan. “Bahan kimia dalam kosmetik bisa menyebabkan alergi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, karenanya perempuan harus lebih berhati-hati dalam memilih kosmetik yang mereka gunakan,” paparnya.


Scorio juga menambahkan agar wanita lebih waspada membaca kandungan produk pada kemasan sebelum membelinya, karena masih terdapat banyak bahan yang belum diuji coba keamanannya bagi kesehatan.


Ia menyarankan agar wanita jangan hanya mengandalkan label 'organik' untuk menjamin keamanannya. Karena yang terpenting adalah produk yang digunakan tidak mengandung bahan berbahaya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya