Gejolak Marshanda

Marshanda
Sumber :
  • Instagram
VIVAlife –  Riyanti Sofyan, ibunda Marshanda, hanya bisa meneteskan airmata saat ditolak putri sulungnya itu. Kedatangan Riyanti ke apartemen tempat Marshanda tinggal untuk merayakan ulang tahun putrinya ke-25, yang jatuh pada Minggu kemarin, 10 Agustus 2014.
Aurelie Moeremans Alami Depresi Akut Hingga Melakukan Journaling dan Meditasi

Kesedihan Riyanti semakin bertambah, ketika pihak pengelola apartemen mengembalikan kue ulang tahunnya untuk Marshanda. 
Penjualan Mobil Maret 2024 Tembus 74.724 Unit di Indonesia, Ini Mobil Paling Laku

Pemandangan itu adalah dampak dari perseteruan Riyanti dengan artis yang akrab disapa Chaca. Konflik ibu dan anak ini telah menjadi konsumsi publik. Pertikaian di antara mereka mulai ramai dibicarakan, setelah Chaca membuat pengakuan yang mengejutkan.
Puncak Arus Balik, 6.500 Pemudik Diperkirakan Tiba di Terminal Kalideres

Melalui kuasa hukumnya, OC Kaligis, Chaca mengaku “dipasung” ibundanya di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, selama delapan hari. Dalam video yang berjudul 'The Truth Part#1-by Marshanda', mantan artis cilik ini membeberkan penjemputan paksa yang dilakukan sang bunda. 

Chaca mengungkapkan, saat ia sedang di apartemennya bersama manajer dan asistennya, ia didatangi sekitar tujuh, atau delapan orang.
 
Mereka adalah tiga orang perawat suruhan seorang dokter, kemudian petugas polisi, perwakilan dari apartemen, dan petugas keamanan di apartemen yang ditempati Chaca. 

"Mereka perawat itu bilang ke saya, mereka harus memberikan terapi ke saya dan langsung membawa saya untuk opname," kata Chaca dalam videonya.

Chaca mengaku terkejut dengan kehadiran orang-orang tersebut. Ia pun mengaku merasa tak membuat kerusuhan, atau masalah yang meresahkan masyarakat.

Akhirnya, Chaca memutuskan untuk menelepon OC Kaligis. Sayangnya, pengacara itu tidak mengangkat telepon dari Chaca. Ia pun meminta agar orang-orang itu meninggalkan apartemennya.

“Mereka nggak mau pergi, tetap ngotot karena mereka bilang nggak bisa pergi sebelum memberikan terapi ke saya, menginjeksi, nyuntik saya,” ungkapnya.
 
Chaca pun merasa tak kuasa untuk melawan dan akhirnya mengikuti keinginan para penjemputnya itu. “Kata mereka, ada perwakilan dari keluarga saya, adik saya yang cowok. Terus saya disuntik,” ungkapnya.

Dilanjutkan Chaca, ia dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Saat itu, ia masih ditemani manajer dan asistennya. “Suster masuk dan minta HP saya. Dia bilang nggak boleh pegang HP. Mereka minta manajer dan asisten saya keluar,” ungkap pemilik nama Andriani Marshanda ini.

Sehari setelah Chaca meng-upload video tersebut, Jumat lalu, 8 Agutus 2014, giliran ibunda Chaca, Riyanti yang menggelar jumpa pers untuk mengklarifikasi tuduhan telah menjemput paksa putrinya. Riyanti tak sendiri. Ia ditemani kedua adik Chaca, Alyssa dan Adrian.

Dalam jumpa pers tersebut, Riyanti menyatakan, ia tidaklah seburuk yang diceritakan selama ini. Ia memiliki alasan menjemput Marshanda, dan memasukkan putri sulungnya ke  rumah sakit untuk menjalani perawatan. 

"Saya melakukan ini hanya untuk menyelamatkan anak saya. Saya hanya ingin melakukan yang terbaik. Saya yakin, semua orangtua akan melakukan hal yang sama," katanya saat ditemui di kediamannya, di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Ia mengaku terkejut, saat pemberitaan yang ada justru menyudutkan dirinya. Ia merasa semua fakta diputarbalikkan. 

"Saya yakin Chaca tidak seperti itu. Chaca memang gampang dipengaruhi orang lain," ungkapnya. 

Ia mengungkapkan, anaknya pergi tanpa pamit dan pindah rumah tanpa izin. "Berita dia gugat cerai, saya nggak tahu menahu. Semua tindakan sangat impulsif. Lalu, ke sininya dia kok buka jilbab," ujarnya tertunduk.

Riyanti menyatakan, walau putrinya sudah berusia 25 tahun, ia tetap punya kewajiban untuk menegur dan memperhatikan buah hatinya. "Saya tahu persis, Chaca anak baik. Tetapi, kelakuan dia berubah empat bulan ini," ujarnya.
 
Ditambahkan Riyanti, ia tak pernah menjemput paksa putrinya. Ia hanya mengkhawatirkan kondisi artis yang popular lewat sinetron Bidadari itu. 

"Dokter menyampaikan, ternyata dia nggak melakukan treatment dan minum obat selama empat bulan. Bagaimana kalau dia nggak minum obatnya, ia akan melakukan hal-hal yang impulsif," ungkapnya. "Apakah sebagai orangtua saya hanya diam saja? Tentu tidak," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Riyanti juga membantah tuduhan kalau ia menjadikan Chaca sebagai “ATM”, yang menyokong kebutuhan hidupnya. “Semua yang didapat, nggak pernah saya makan sendiri. Nggak pernah saya lakukan anak seperti ATM,” ujar pengusaha hotel ini.
  
Ia mengungkapkan, selama Chaca menjalani perawatan di rumah sakit beberapa hari lalu, semua biaya perawatan ia yang menanggungnya. Ia juga menambahkan, tak keberatan Chaca memiliki manajer baru. Tetapi, ia ingin putrinya itu lebih selektif dalam memilih manajer.

“Jujur, saya sangat lega jika Marshanda ditangani manajer lain, sehingga nggak perlu khawatir dan capek. Tapi manajer seperti apa dulu,” ungkapnya. 

Sebagai seorang ibu, ia ingin yang terbaik bagi buah hatinya. Dan, Riyanti sangat menyangsikan manajer pilihan Chaca. Riyanti mempertanyakan, apakah manajer pilihan Chaca adalah manajer professional, yang tahu moral dan etika, serta hormat pada keluarga.

Ia merasa sejak ditangani manajer baru, putrinya banyak berubah sehingga, ia tetap mengontrolnya. “Contoh paling fatal, saat adiknya mau ambil baju, manajernya bilang ke pihak apartemen kalau dia terganggu privacy-nya,” ujar Riyanti.
 
Muda dan Berbakat

Chaca dikenal sebagai artis muda dan berbakat. Kemunculannya sebagai Lala dalam sinetron Bidadari sangat menyita perhatian.  Kariernya sebagai artis meraih sukses. Chaca tak hanya dikenal sebagai artis sinetron, tetapi juga seorang penyanyi. Selain popularitas, kehidupan Chaca juga berlimpah materi.
 
Meski demikian, kisah hidup Marshanda tidaklah seindah yang terlihat di layar kaca. Justru, ia menyimpan kesedihan dan trauma selama bertahun-tahun, karena perceraian orangtuanya. Kedua orangtua Marshanda bercerai saat artis tersebut baru berusia delapan tahun.

"Rasa trauma, rasa marah yang aku rasakan sebagai anak. Aku merasakan hal-hal yang tidak menyenangkan," kata Chaca mengenang kisah pahit hidupnya saat menjadi bintang tamu di acara “Seputar Obrolan Selebriti (SOS)” ANTV. 

Tak mudah bagi Chaca untuk menerima perceraian orangtuanya. Terlebih lagi, ia sulit untuk bertemu ayah kandungnya. Chaca baru bisa bertemu ayahnya, saat ia remaja. "Aku sempat marah sama papa, kenapa papa meninggalkan kita," ujarnya menahan kesedihan.

Namun, ia berusaha untuk tidak memperlihatkan kesedihannya di depan publik. Saat di depan kamera, mantan artis cilik ini selalu mengumbar senyum bahagia. "Tetapi, saat di belakang panggung, saya minder. Saya orang yang tertutup," ucapnya.

Belum lagi sembuh luka hatinya karena perceraian orangtuanya, Chaca mendapat gangguan dari teman-temannya di sekolah. "Pernah surat-surat yang sudah aku buang dibacakan teman-teman aku di depan kelas," ujarnya.

Puncak kekesalan dan kemarahan bintang sinetron Kisah Sedih di Hari Minggu ini diperlihatkan melalui video, yang diunggah ke Youtube. Video itu muncul pada Agustus 2009 silam.  Dalam video itu, Chaca menumpahkan seluruh emosi dan kemarahannya.  Berikut isi videonya:

"Lagu ini kayaknya paling cocok buat temen-temen SD gue, yang musuhin gue waktu SD. Gue gak punya temen, gue struggle kayak orang gila di sekolah gue sendiri. Jangan jahat-jahat,” ujar Chaca.
 
Tentu saja, video itu mengejutkan banyak pihak. Chaca yang selama ini dikenal sebagai anak manis dan artis bebas gosip dan sensasi, membuat kejutan dengan rekaman pribadinya. 

Tak ayal, video itu membuat sulung dari tiga bersaudara ini menjadi pusat perhatian. 

Ibunda Chaca tak tinggal diam. Ia membawa putrinya itu ke rumah sakit dan menjalani perawatan yang intensif.  Saat itu, dikatakan Chaca menderita saraf kejepit. Diakui Chaca, insiden video itu adalah  titik terberat dalam hidupnya. "Itu titik terendah yang aku alami pada karierku," katanya.

Setelah itu, hubungan Chaca dengan sang bunda kembali normal. Chaca berusaha bangkit dari keterpurukannya. Setelah menikah dengan Ben Kasyafani dan memiliki anak, Chaca memilih menjadi motivator. Ia meninggalkan dunia keartisan. 

Diakui Chaca, ia tidak pernah menyesali maupun menyalahkan kedua orangtuanya atas perceraian mereka. Justru, berbagai pengalaman pahit yang dialaminya dijadikan hikmah dan bekal hidupnya saat ini.

"Itu jadi pengalaman yang kuat banget buat aku. Saat menjadi motivator, mama dan papa adalah inspirasiku. Mereka yang mengajarkan aku untuk bisa memaafkan dan meminta maaf," ujarnya.

Di tengah kesibukannya sebagai motivator, artis berdarah Minang  ini kembali mengejutkan publik dengan gugatan cerainya terhadap Ben ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

Ia mengajukan gugatan cerai terhadap Ben pada April lalu. Perceraian mereka langsung menjadi sorotan, karena pasangan ini memperebutkan soal hak asuh anak semata wayang mereka, Sienna. 

Ben mengaku dipersulit untuk bertemu putri kandungnya itu. Bahkan, Ben sempat menunggu di depan rumah Chaca guna bertemu Sienna. Konflik suami-istri ini soal anak, akhirnya membuat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turun tangan. Masalah keduanya pun terselesaikan. Namun, Chaca tetap ngotot bercerai dari mantan VJ MTV itu.

Belum reda soal keretakan rumah tangganya, Chaca kembali mencengangkan publik karena melepas jilbab. Chaca menampilkan sosok yang berbeda dalam video berjudul “The Unspoken - Episode #2 - Letter to God by Marshanda”. 

Di video berdurasi tiga menit lebih itu, Chaca  mengenakan baju berwarna putih dengan berlatar belakang suasana hutan di sebuah pegunungan. Rambut  pirangnya dibiarkan terurai dan dilihat publik.

Keputusan Chaca melepas hijab menuai kritikan dan juga cibiran tajam terhadapnya. Namun, mantan kekasih Baim Wong tak peduli. Dalam akun Instagram pribadinya, Chaca menjawab santai kritikan tersebut. Keputusannya sudah bulat untuk melepas hijabnya.

Baginya, keputusan melepas hijab adalah sudah bulat.
“Saya tidak butuh kalian untuk mengerti. Bahkan, saya tidak peduli apa yang kalian pikirkan. Kebahagiaan saya tidak ada hubungannya dengan persetujuan kalian,” tulis artis tersebut.

Masalah melepas hijab belum selesai, Chaca muncul dengan kabar yang lebih mengejutkan. Ia mengaku dijemput paksa dan dimasukkan ke rumah sakit. Kasus ini terus bergulir. Hubungan Chaca dengan ibunya kembali menjadi sorotan.

Konflik ibu dan anak ini kembali memanas. Tanpa sungkan, Chaha menuduh ibunya sebagai dalang dibalik penjemputan itu. Ia juga meminta ibundanya diperiksa kepolisian. Ia merasa kemerdekaannya telah dirampas.
 
Dari situlah, akhirnya Chaca membuka hubungannya yang tidak pernah harmonis dengan sang bunda sejak kecil. Ia mengaku kurang mendapatkan kasih sayang ibunya. Hal itu berimbas kepada diri Chaca. Ia merasa tak percaya diri dan rendah diri. Sejak kecil, ia sudah menjalani konseling ke Psikolog.
 
Ia pun sering merasa stres dan menangis tanpa tujuan. Di usia remajanya, Chaca menderita depresi dan frustasi. Ia merasa tenang setelah mencurahkan isi hatinya ke Psikolog. Di usia 17 tahun, ia sudah langganan konseling tentang masalah yang dihadapinya.

Ibunda Chaca tak mau bicara banyak soal konflik dengan putrinya itu. Ia hanya menyampaikan pesan untuk Chaca. "Mungkin mama bukan ibu yang sempurna. Mungkin ada kesalahpahaman pada sikap mamah terhadap Chaca, tapi nggak gampang jadi seorang ibu," katanya.

Riyanti pun tetap berdoa untuk putrinya. Ia menyatakan bahwa apa yang dilakukan Chaca, mulai dari melepas hijab pergi tanpa pamit dan pindah rumah tanpa izin adalah hal yang salah.

"Bismillah sayang, semoga Allah membimbing kamu dan mamah selalu doakan agar Allah doakan yang terbaik buat kamu," kata Riyanti menitipkan pesan lewat jumpa persnya.

Bipolar Disorder?

Dalam jumpa pers yang digelarnya, Riyanti mengatakan dapat informasi dari dokter yang merawat putrinya, Chaca sudah empat bulan tidak minum obat dan menjalani perawatan. Hal itu membuat  Riyanti khawatir dan mengambil langkah untuk membawa anaknya ke rumah sakit. 

Namun, langkah Riyanti itu justru mengundang masalah. Perselisihannya dengan Chaca semakin mendalam. 

Dari pengakuan Riyanti, di mana anaknya harus mengkonsumsi obat, membuat publik bertanya, apa penyakit yang sebenarnya diderita Chaca? Keluarga Chaca bungkam soal itu.

Namun, Chaha sendiri yang membongkar penyakit yang dideritanya. Dalam acara Just Alvin, ia mengaku menderita Bipolar Disorder II. Ia pun mengaku bingung saat dokter mendiagnosis dirinya menderita Bipolar Disorder II.

Kebingungan Chaca disebabkan karena ia tak menjalani serangkaian tes atau lainnya. Setelah itu, ia harus menjalani perawatan di sebuah rumah sakit dan mengkonsumsi obat-obatan. 

Namun, sudah empat bulan belakangan ini Chaca berhenti mengkonsumsi obatnya.

“Sejak Mei 2014 aku sudah nggak minum obat-obatan,” ujar Chaca.
 
Saat disinggung soal penyakit yang diderita Chaca, ibunda dan juga kedua adiknya tak mau bicara banyak. Namun, menurut mantan manajernya, Lia mengaku, Chaca memang menderita penyakit yang serius.

“Terdeteksi satu penyakit, tapi tak boleh diucapkan. Dia harus minum obat seumur hidup. Dokter menyarankan untuk minum obat,” ungkap Lia saat ditemui di kediaman Riyanti di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Ketika kembali disinggung soal Chaca yang menderita gangguan jiwa, Lia mengaku tak punya kapasitas untuk menjawabnya. “Ditanya ke dokter saja. Waktu dulu memang pernah ada perawatan. Pada dasarnya, Chaca baik,” ujarnya.

Suami Chaca, Ben juga menolak berkomentar soal penyakit yang diderita istrinya tersebut. Ia tak mau ikut campur dalam masalah pribadi wanita yang memberinya satu orang anak itu
.
Menurut Ben, sejak menikah pada 2 April 2011, sampai proses perceraiannya, Chacha tidak pernah menunjukkan perilaku berbeda. Ben, bahkan tidak tahu Chaca kerap mencurahkan isi hatinya melalui video, kemudian mengunggahnya ke YouTube jika sedang stres berat.

“Aku sulit bicara dan komentar soal itu,” kata Ben, saat ditemui di kediamanannya, kawasan Bintaro, semalam. Ben menjelaskan, ia tak ingin persoalan keluarganya dikonsumsi publik.

Selama ini, Ben telah menjaga agar itu tidak terdengar ke kalangan luas. “Untuk hal yang sifatnya family material, aku berhati-hati bicara. Ada proses yang harus dijalani,” ungkapnya lagi.

Apa kata Psikolog?

Kasus yang sedang dialami Chaca lantas membuat banyak orang menduga dirinya mengidap gangguan suasana hati atau bipolar. Masalah kesehatan jiwa ini terbilang serius dan tidak bisa diabaikan. 

Mudah tersinggung dan mudah mengalami perubahan suasana hati disebut para ahli sebagai gejala awal seorang penderita bipolar.Terlebih lagi, dalam acara Just Alvin, ia mengatakan dokter yang merawatnya menyebutkan ia menderita Bipolar Disorder.
 
Menurut, Psikolog, Dr. Rose Mini A.P., MPSi, mengatakan, ia tidak bisa mengatakan Marshanda adalah seorang penderita bipolar. Hal itu, karena penderita bipolar memiliki karakteristik yang sangat banyak.

"Memang yang saya lihat Marshanda sensitif dan impulsif, tetapi saya tidak bisa mengatakan kalau dia bipolar atau tidak, karena orang normal saja punya reaksi yang berbeda saat sedih, galau atau senang. Sedangkan itu juga salah satu gejala bipolar," ujar  wanita yang biasa disapa dengan Romi itu.

Ditambahkan Romi, kasus Marshanda ini harus ditekuni lebih lanjut untuk mengetahui apakah artis sekaligus penyanyi ini memang menderita penyakit psikis atau bipolar.

Romi yang juga merupakan pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu juga mengatakan, penderita bipolar tidak selalu mengkonsumsi obat-obatan.
 
"Terkadang obat penenang. Kalau penderitanya sedang gembira, senang, bahagia biasanya tidak butuh obat. Tetapi, jika penderitanya sedang mengalami putus asa, sedih atau galau yang dalam kasus yang akut berisiko untuk bunuh diri biasanya harus mengonsumsi obat penenang," jelas Romi. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya