Sanggar Angklung Lumbu, Ajak Anak Cinta Alat Musik Tradisional

Sanggar Angklung Lumbu
Sumber :
  • VIVAnews/Riska Herliafifah

VIVAlife - Selain Saung Angklung Udjo di Bandung, pusat kerajinan tangan dari bambu juga bisa ditemui di tempat lain di Jawa Barat. Salah satunya di Lumbu, Cigugur, Kuningan.

9 Petarung Indonesia Hadapi China di One Pride MMA King Size New Champion

Namanya Sanggar Angklung Lumbu. Sanggar ini didirikan oleh seniman asal Kuningan, Pendi, atau akrab disapa kang Pendi pada tahun 2005.

Di sana, kang Pendi melibatkan anak-anak sekitar dalam pembuatan berbagai alat musik yang terbuat dari bambu. Mulai dari suling hingga angklung.

DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

"Saya ingin melestarikan budaya dengan mendidik anak membuat angklung," katanya, saat ditemui di sanggar miliknya pada Kamis, 21 Agustus 2014.

Untuk membuat angklung, Pendi tidak belajar khusus. Ia menjalani secara otodidak dengan rasa penasaran tinggi kenapa bambu sampai bisa berbunyi. Ia juga sedikit demi sedikit belajar pada Jaya, seniman di desa Citangtu.

Sebut Sahabat Lama, Prabowo Unggah Foto Ketemu Surya Paloh Deklarasi Nasdem Bergabung

Menurutnya, membuat alat musik dari bambu cukup sulit. Terutama, saat memilih bambu yang tepat. Ia menjelaskan bahwa bambu dengan kualitas paling baik adalah bagian paling tengah dan lurus. Selain itu, musim tebang bambu tidak sembarangan.

"Setahun cuma sekali musim cocok tanam. Bulan Februari-Juni," ujarnya.

Untuk pembuatan angklung, dari awal pemotongan bambu sampai jadi sempurna hanya membutuhkan waktu satu hari. Bahkan suling, alat musik tiup khas Jawa Barat bisa selesai dalam waktu 20 menit.

"Saya sehari bisa 20 suling jadi," kata salah seorang pengrajin.

Meski sanggarnya masih terbilang baru, kualitas alat musik buatan Pendi tidak bisa dipandang sebelah mata. Tak heran, angklung buatannya dibanderol dengan harga harga Rp40 ribu-70 ribu per buah. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya