Alasan Kenapa “Ice Bucket Challenge” Berbahaya

Nina Dobrev
Sumber :
  • Instagram

VIVAlife – Ice Bucket Challenge. Istilah yang kini tengah menjadi tren. Marak tertulis di jejaring sosial, mulai Twitter, Facebook, Youtube, hingga Path.

Awalnya, bertujuan mulia. Menyuarakan kewaspadaan akan penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau yang juga dikenal sebagai Lou Gehrig’s Disease.

Jadwal Semifinal Piala Asia U-23, Irak Paksa Vietnam Angkat Kaki

Caranya, Anda harus menyiramkan seember air es ke atas kepala dan menyumbang sebesar US$10 atau setara Rp120 ribu atau tidak melakukannya sama sekali, dan menyumbang sebesar US$100 (Rp1,2 juta) ke ALS Association, yayasan yang mendukung riset dan penyembuhan ALS.

Namun, berkat barisan selebritas Hollywood, dari Gwyneth Paltrow ke Oprah hingga Lady Gaga yang melakukan tantangan tersebut. Begitu juga dengan para pesohor layaknya Mark Zuckerberg, Martha Stewart bahkan Bill Gates, Ice Bucket Challenge sontak berubah viral. Isu ALS terpinggirkan. Tantangan menyiram seember air es ke kepala menjadi sebuah permainan seru yang dilakukan di seluruh dunia.

Dari sekadar satu orang dan satu ember, banyak yang kemudian menjadikan Ice Bucket Challenge sebagai tontonan unik yang di unggah ke media sosial.

Tapi bukan berarti tidak ada dana yang terkumpul. Buktinya, sejak tantangan tersebut dimulai, hingga hari ini, ALS Association telah menerima donasi sebesar US$41,8 juta atau Rp4,9 miliar. Dana tersebut, sepenuhnya akan digunakan untuk riset mengenai ALS.

Imbasnya, beberapa orang pun menyuarakan pendapat negatif mengenai Ice Bucket Challenge. Salah satunya, jurnalis Majalah Money, Jacob Davidson, yang ayahnya meninggal karena ALS. Dia menulis, Ice Bucket Challenge sebenarnya terlalu berlebihan.

“Banyak yang pada akhirnya tidak mengetahui apa itu ALS. Mereka hanya fokus pada menyiram seember air es ke kepala, karena hal itu dianggap tengah menjadi tren,” tulisnya di TIME.

Memicu serangan jantung

Hong Kong Medical Association memperingatkan bahwa melakukan Ice Bucket Challenge bisa berbahaya bagi kesehatan.

“Terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti lansia, wanita hamil, orang dengan penyakit jantung dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi,” tulis Presiden Hong Kong Medical Association Louis Shih Tai-cho, dilansir South China Morning Post.

Lebih lanjut, Thai-cho menyebutkan kelompok risiko tersebut bisa terkena serangan jantung mendadak saat kepala mereka tersiram air es.

“Perbedaan suhu yang ekstrem bisa memicu serangan jantung yang menyebabkan kematian,” ujarnya. (ms)

NasDem Mau Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Kita Sadar Diri
Meisya Siregar dan Bebi Romeo.

Baru Lunas di Usia 45 Tahun, Meisya Siregar Ingatkan Gen Z Soal Rumah KPR

Pasangan Meisya Siregar dan Bebi Romeo akhirnya bisa melunasi utang kredit pemilikan rumah (KPR). Setelah sekian lama menyicil rumah yang dihuni, kini bisa bernapas lega.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024