- VIVAnews/Riska Herliafifah
VIVAlife - Membuka usaha tidak selalu dalam bidang kuliner, fesyen, atau fotografi. Bisa dimulai dari hobi yang terus ditekuni seperti kerajinan tangan atau handycraft.
Saat ini perkembangan handycraft semakin banyak diminati baik pria maupun wanita. Kerajinan tangannya kemudian dijadikan usaha yang keuntungannya tidak sedikit.
Hal tersebut dilakukan Aliifah Mahdy, seorang wanita lulusan desain grafis. Ia menciptakan sebuah inovasi sederhana yang unik, yaitu menghias tutup stoples.
"Aku lulusan grafik desain di Malaysia, biasanya kalau desain grafis buat onpaper (di atas kertas) atau onscreen (layar), tapi kalau akuĀ ingin cari yang berbeda, ingin yang unik", kata Aliifah saat ditemui VIVAlife dalam acara Local Fest, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 18 September 2014.
Aliifah menambahkan, ia mulai mencoba membuat stoples di tahun 2012 setelah selesai menyelesaikan studinya. Bahkan selama dua tahun ini, usahanya sudah membuahkan hasil dan memiliki studio pembuatan handycraft.
"Selama dua tahun hasilnya ya bikin studio, workshop di Kebon Jeruk. Banyak yang minat. Nggak hanya perempuan saja, pria pun suka beli juga, semua kalangan-lah," ucapnya.
Untuk stoplesnya, wanita berhijab ini mengimpor dari Italia. Setelah itu ia menghias bagian tutupnya dibuat sendiri sesuai pesanan. Aliifah memakai bahan baku kayu, tanah liat dan resin.
"Stoples ini bukan hanya untuk makanan dan tak hanya pajangan tetapi bisa juga untuk suvenir dan home decoration," kata Aliifah.
Berkat tutupnya yang unik, harga stoples pun ikut melambung, berkisar dari Rp69 ribu hingga Rp259 ribu. Ukurannya pun bervariasi, mulai dari sebesar stoples selai hingga ukuran kecil untuk menyimpan perhiasan. Aliifah mengaku bisa menjual 50-100 stoples setiap bulannya. (ms)