Tidur Berjalan, Seorang Pria Nyaris Lompat ke Jurang

Ilustrasi pria tidur
Sumber :
  • istock

VIVAlife - Seorang pria yang terdiagnosis memiliki kebiasaan sleepwalking atau tidur sambil berjalan, nyaris kehilangan nyawanya karena hampir lompat dari tebing setinggi 60 kaki saat berkemah.

Ryan Campbell, 27 tahun, berkemah di Kentucky dengan teman-temannya. Saat kelelahan ia tertidur, demikian ditulis ABC News. Saat pagi hari, teman-temannya yang lebih dulu bangun, tiba-tiba melihat Ryan bangun dan berjalan dalam keadaan tak sadar menuju tebing.

Matanya tertutup namun kakinya berjalan normal. Untungnya, semak liar yang berada di sekitar tenda membuat langkah pria itu terhenti, ia terjatuh lalu terbangun dan tidak terluka sedikitpun. Padahal jika maju beberapa langkah lagi, ia akan terjun bebas ke jurang.

Teman-temannya yang kaget melihat kejadian itu, segera berlari menghampiri. Saat dikonfirmasi oleh temannya tentang kejadian yang baru berlangsung, anehnya pemuda itu mengaku tidak tahu. Barulah ia mengaku memiliki kebiasaan berjalan tidur.

Dokter Sheila Tsai, dari divisi Paru Critical Care dan Sleep Medicine di Denver, Amerika Serikat menjelaskan, sebagian besar sleepwalkers tahu bahwa mereka berjalan tidur, namun sebagian lagi tidak tahu. Tsai menambahkan, yang tahu biasanya karena keluarga atau teman memberitahu.

Uniknya, orang yang berjalan tidur bisa menemukan hal-hal yang tadinya tidak terlihat di sekitar rumah. Misalnya bungkus permen sisa, atau malah sebagian ada yang bangun malam hari lalu makan.

Harus Terbuka

Anak Selebgram Aghnia Punjabi Diduga Dianiaya Pengasuh, Badan Diduduki hingga Kepala Dibanting

Sleepwalking lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding orang dewasa. Hanya sekitar 4 persen yang berjalan tidur di masa kecil, akan terus melakoninya hingga besar. Sebuah studi di 2012 menemukan data, bahwa 3,6 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami kondisi sleepwalking di 2011.

Hal-hal yang dapat memicu sleepwalking adalah stres, kurang tidur, obat-obatan, dan alkohol. Selain itu, tidur di lingkungan baru juga memicu kondisi tidur berjalan. Jadi apakah ini artinya orang yang tidur berjalan dilarang berkemah? Tsai katakan tidak demikian. Boleh saja asalkan orang-orang di sekitarnya bisa menjamin keselamatan penderita gangguan tidur berjalan.

Karena itu, jika Anda tahu menggalami kondisi ini, terbukalah pada orang-orang di sekitar, sehingga mereka dapat menjaga keselamatan Anda. Buat orang yang menjaga, ada baiknya menyimpan rapi benda-benda yang bisa membahayakan penderita sleepwalking, seperti misalnya senjata tajam, alat berburu, atau kunci mobil.

Dalam beberapa kasus, ada penderita sleepwalking mengemudi dalam kondisi tidur. Ryan sendiri mengatakan, akan tetap berkemah meski kini akan lebih berhati-hati. "Yang pasti, saya akan menghindari tidur di sekitar tebing," katanya sambil tersenyum.

Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Terminal 2 Bandara Soetta

Banyak yang Mudik H-4, Menhub Minta Maskapai Berikan Promo di H-10

Kementerian Perhubungan, mendapatkan fakta terkait dengan pergerakan penumpang dalam periode angkutan mudik Lebaran 2024. Pemudik menumpuk di H-4, H-3 lebaran Idul Fitri.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024