Sutradara: Banyak Tantangan Garap Film Mohammad Hatta

Sutradara Erwin Arnada dan Marie Elka
Sumber :
  • Dok.ist
VIVAlife
Demokrat Sebut AHY Kader Terbaik, Sinyal Jadi Menteri Lagi di Kabinet Prabowo-Gibran?
- Sutradara sekaligus produser film, Erwin Arnada, mengatakan banyak tantangan yang akan, dan tengah dialami untuk menggarap film berjudul Mohammad Hatta. Baginya, tidak mudah menuangkan cerita dari dalam buku ke sebuah film.

Polisi Bakal Panggil Pemilik Toko Frame yang Terbakar di Mampang hingga Akibatkan 7 Orang Tewas

“Banyak tantangan untuk Film Hatta ini. Dari buku ke film punya tantangan tersendiri, kita bisa patuh pada apa yang ada di buku, atau sebaliknya mengubahnya tanpa mengurangi esensi dari buku,” ujar Erwin kepada
Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline
VIVAlife , ditemui Trend Adaptasi Buku ke Film di Post Pasar Santa, Senin 22 September 2014.


Dalam penggarapan film nasional ini, Erwin tak sendiri. Dia menggaet penulis skenario, Salam Aristo.


Kata Salman, film Hatta ini akan butuh waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Ia pun harus meriset lebih dari puluhan buku.


“Saya harus membaca lebih dari 70 buku soal Hatta. Termasuk, memoarnya. Satu tahun kami melakukan riset, baru menjadikannya skenario. Tantangannya adalah bagaimana menyatukan perjalanan hidup Hatta dalam memperjuangkan kemerdekaan, mengenalkan konsep Indonesia dari Belanda sebagai pelajar, hingga tercatat menjadi sosok penting dalam sejarah berdirinya republik ini,” kata Salman.


Erwin menambahkan, film yang bakal berdurasi dua jam ini punya tantangan tersendiri, membawa jaman itu ke layar dengan segala pernak-perniknya.


“Kami mencoba untuk serius dan sungguh-sungguh patuh dengan apa yang tertulis dalam lebih ratusan buku yang menjadi rujukan untuk pembuatan film Hatta ini,” tuturnya.


Di kesempatan diskusi film Hatta itu, Erwin dan Salman kedatangan tamu spesial. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Elka Pangestu, mengatakan dukungannya kepada film yang rencananya akan produksi awal Januari 2015 itu.


“Saya berharap, film ini dikerjakan secara bertanggung jawab. Dan, bisa menularkan semangat Hatta ke seluruh masyarakat Indonesia,” kata Mari.


Diskusi yang digelar di Pasar Santa ini merupakan kerja sama antara Pasar Santa dengan Hatta Movement. Gerakan yang digagas orang muda untuk mesosialisasikan kepada khalayak pentingnya nilai-nilai kebangsaan yang diajarkan Bung Hatta semasa hidupnya. Film ini rencananya akan diproduksi oleh rumah produksi Dante Sinema. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya