Empat Rahasia Umur Panjang Bagi Pria

Ilustrasi bungkus rokok
Sumber :
  • iStock

VIVAlife - Penelitian yang dilakukan di Swedia menyebutkan bahwa pria bisa memiliki harapan hidup lebih lama hanya dengan melakukan empat hal sederhana. 

Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng

Dengan mengurangi rokok, berolahraga secara rutin, membiasakan diri dengan pola hidup sehat dan membatasi minum minuman beralkohol, bisa mengurangi risiko serangan jantung hingga 80 persen. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 5 pria bisa menghindari serangan jantung, jika mereka melakukan perubahan sederhana dalam gaya hidup mereka. 

6 Lokasi Camping Populer di Luar Negeri, Ayo Kunjungi!

"Dari penelitian ini, kita mengetahui bahwa gaya hidup sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Hanya dengan melakukan hal-hal sederhana dan menghindari kebiasaan buruk, terutama pada pria, bisa mengurangi risiko kematian dini," sebut Professor Agneta Akesson dari Institute of Environmental Medicine at the Karolinska Institute in Sweden, seperti dilansir Daily Mail.

Pria dengan gaya hidup optimum, atau dengan kata lain, tidak merokok, berolahraga sekitar satu jam per minggu, menjaga asupan nutrisi dan hanya minum satu atau dua gelas anggur seminggu, punya harapan hidup yang lebih panjang dari mereka yang melakukan banyak kebiasaan buruk. 

Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman

Studi tersebut dilakukan selama 11 tahun terhadap 20.721 pria dengan kisaran usia 45-79 tahun. Para partisipan, diukur berat badan serta lingkar pinggang, juga diwawancara mengenai gaya hidup mereka. 

Dari penelitian, diketahui risiko serangan jantung meningkat seiring dengan kebiasaan buruk yang dilakukan dan sebaliknya. Sebagai contoh, pria usia 45 tahun yang berhasil mengurangi jumlah rokok atau mengadaptasi pola hidup sehat, bisa mengurangi risiko serangan jantung hingga 35 persen.

Sementara mereka yang berhasil mengubah empat hal sederhana yang dianjurkan peneliti, bisa mengurangi risiko hingga 86 persen. 

Studi tersebut dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya