Sumber :
VIVAlife
- Baru-baru ini sebuah ajang perkumpulan komunitas dari berbagai daerah digelar di Serang, Banten. Acara itu menghimpun berbagai macam komunitas baik dari perajin, pengoleksi ataupun dari komunitas pengendara vespa.
Salah satu yang menarik adalah adanya komunitas topi bambu. Ditemui VIVAlife, Agus Hasanuddin perwakilan dari komunitas tersebut mengatakan bahwa komunitasnya telah dikenal banyak masyarakat di Pulau Jawa dan Sumatra.
Baca Juga :
Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag
Salah satu yang menarik adalah adanya komunitas topi bambu. Ditemui VIVAlife, Agus Hasanuddin perwakilan dari komunitas tersebut mengatakan bahwa komunitasnya telah dikenal banyak masyarakat di Pulau Jawa dan Sumatra.
"Topi bambu ini sudah mulai banyak yang tahu. Kemarin saja ada pesanan lebih dari seribu dari Medan," ujar Agus.
Lanjut Agus, komunitas topi bambu tersebut telah dikenal beberapa negara. Salah satunya adalah Hong Kong.
Kata dia, seorang pengusaha dari Hong Kong telah memesan topi bambu darinya. "Mereka memesan dalam motif yang berbeda. Kita di sini ada topi untuk jenis koboi, boni dan panama," ujarnya.
Sedikit mengenal komunitas bambu, Agus menceritakan bahwa saat ini telah ada 200 lebih perajin topi bambu dari Jabotabek yang telah bergabung di komunitasnya. Agus pun menawarkan harga yang lebih murah dari topi bambu kebanyakan yang dijual di toko.
"Harga dari Rp50.000 sampai Rp250.000. Kualitas tak kalah dengan yang impor," ujarnya.
Agus juga menceritakan jika komunitasnya itu pernah mendapat penghargaan MURI di tahun 2011. Saat itu komunitasnya berhasil membuat topi bambu ukuran besar dengan diameter dua meter.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Topi bambu ini sudah mulai banyak yang tahu. Kemarin saja ada pesanan lebih dari seribu dari Medan," ujar Agus.