- instagram.com/shaheernawaz
VIVAlife- Serial Mahabharata belakangan menjadi tontonan yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Tapi, di balik kesuksesannya, drama ini ternyata menyimpan banyak duka bagi para pemerannya.
Drama yang diperankan oleh Shaheer Sheikh (Arjuna), Arpit Ranka (Duryodhana), Rohit Bharadwaj (Yudhistira), Aham Sharma (Karna), Vin Rana (Nakula), Saurav Gurjar (Bhima) dan Lavanya Bhardwaj (Sadewa) memang menjadi serial yang populer di Tanah Air. Namun di balik itu, para pemerannya harus menghadapi banyak kesulitan saat proses syuting berlangsung.
Saat tampil di program acara Ruang Kita, tvOne, ketujuh Pandawa dan Kurawa bercerita, mereka harus menjalani proses syuting yang panjang selama kurang lebih satu tahun. Kebetulan ketika itu, syuting dilakukan sekitar bulan Mei. Di India pada bulan itu, cuaca sedang panas menyengat.
Tak hanya itu saja derita mereka. Sejumlah pemain bahkan megeluh, tak nyaman mengenakan kostum yang berat hingga usahanya menjaga penampilan agar tetap prima.
Salah satu pemain yang mengeluhkan soal kostum adalah pemeran Bhima, Saurav Gurjar. Di acara itu, bintang bertubuh besar itu mengaku perannya di serial Mahabharata menjadi pengalaman pertamanya membintangi drama berlatar kisah kolosal sejarah. Untuk itu, banyak penyesuaian yang harus dilakukan agar nyaman berakting.
"Untuk aku pertama kalinya jadi aktor, jadi susah juga kalau main pakai kostum dan bahasa yang agak susah," katanya.
Lain halnya dengan Gurjar, Shaheer Sheikh justru merasa kesulitan untuk mendalami perannya sebagai Arjuna. "Yang paling susah untuk mengenali perasaan Arjuna," katanya.
Sementara Arpit Ranka pemeran Duryodhana, selama membintangi peran tersebut harus berusaha keras menjaga bentuk tubuhnya tetap sixpack. Dalam serial itu, ia dikenal sebagai orang paling tua di antara anak-anak Kurawa.
Ketika mendapat peran itu, Arpit merasa kalau ada sifat dari Duryodhana yang juga ia miliki. Tapi satu kesulitannya, mempertahankan bentuk tubuh kekar.
"Sebagai raja harus bentuk fisik seperti raja, jadi harus selalu sixpack," ujarnya.
Sebagian Daerah Hapus Pajak Progresif dan Bea Balik Nama, Ini Daftarnya
Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
