Setelah 'Andai Ku Gayus Tambunan', Bona Paputungan Rilis Album

Bona Paputungan dan Band
Sumber :
  • Dok.ist
V
Golkar Tepis Isu Istri Ridwan Kamil Mundur dari Bursa Pilkada Kota Bandung
IVAlife
- Masih ingatkah Anda dengan Bona Paputungan, penyanyi sekaligus pencipta lagu yang terkenal lewat lagu 'Gayus' di jejaring sosial Youtube? Ya, pria yang pernah merasakan dinginnya jeruji bui itu kembali merilis album bertajuk
Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Koruptor Koruptor Kakap dalam lagu kritik sosial hit
5 Fakta Mengerikan Timnas Indonesia Usai Singkirkan Korea Selatan di Piala Asia U-23
Terjerat Hutang Abadi.

Menurut Bona, lagu yang terdapat di dalam album "Koruptor-Koruptor Kakap" itu merupakan bentuk kegelisahannya akan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.


"Yang menarik di album 'Koruptor-koruptor Kakap', ada lagu 'Terjerat Utang Abadi'. Ini pekerjaan rumah untuk pemerintah yang baru soal kasus BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang dua tahun lebih tidak tuntas-tuntas," ujar Bona kepada
VIVAlife,
Selasa 30 September 2014.


Bona pun menegaskan tidak khawatir dengan lagu-lagu yang diciptakannya bakal membuat nyawanya terancam. Sekalipun harus mati, Bona sesumbar rela jika itu harus terjadi dalam perjuangan yang dilakukannya.


"
Nggak
takut. Kita takut itu sama Allah, bukan sama koruptor. Lebih baik saya mati dalam perjuangan," tegas Bona.


Bagi Bona, lagu soal cinta itu terbilang sudah biasa. Meski banyak yang menawarkan kepadanya untuk menyanyikan lagu cinta, Bona dengan tegas menolaknya.


"Saya berbagi porsi saja. Lagu cinta sudah ada dan banyak. Lebih baik lagu kritik sosial. Terserah, masyarakat menerima atau tidak, urusan belakangan," kata Bona.


Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Sekjen Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS), Hardjuno Wiwoho, mengatakan lagu yang diciptakannya bersama Bona dan Diego DZ itu, merupakan salah satu bentuk mengingatkan pemerintahan yang baru akan kewajibannya.


"Ada kasus besar yang belum dituntaskan. Kami percaya para penegak hukum bisa menyelesaikan itu semua. Jangan tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. Mengawal pemerintah itu tidak selalu dengan cara anarkis," ungkap Hardjuno. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya