6 Efek Buruk Terlambat Menikah

ilustrasi menikah tua
Sumber :
  • iStock
VIVAlife -
Jokowi Beri Sinyal Kelanjutan Insentif Mobil Hybrid
Setiap orang memiliki perbedaan usia saat memutuskan untuk siap menikah. Hal ini wajar, karena menikah sebuah pilihan. Meskipun BKKBN menyebut usia ideal menikah adalah 21 bagi wanita, dan 25 bagi pria, namun itu bukan aturan wajib yang harus dipatuhi. Bahkan bila kita mau mengambil benang merah dari opini masyarakat, usia wajar menikah adalah 21-25 bagi wanita, dan 25-30 untuk pria.

Mahalini Ungkap Alasan Ingin Segera Dipinang Rizky Febian

Namun begitu, mau tidak mau, ada beberapa kendala saat Anda dan pasangan memutuskan menunda pernikahan. Dan berikut, adalah enam masalah tersebut yang kami kutip dari Boldsky.com:
Jenazah Alexsander Parapak Korban Penembakan KKB Dievakuasi ke Mimika


Semangat yang memudar

Begitu banyak hal yang dapat Anda berdua lakukan, bersama bila menikah muda. Dan hal ini tidak terasa maksimal, bila Anda menikah terlambat. Misalnya aktivitas jalan-jalan keliling dunia. Meski hal ini dapat dilakukan saat Anda di usia 40 tahun, namun secara fisik kemampuan menjelajah medan yang berat pasti berbeda.


Uang menjadi prioritas

Hal ini tidak akan terjadi pada pasangan muda. Tapi dalam kasus pernikahan yang terlambat, perencanaan keuangan jadi lebih diutamakan sebelum banyak hal lain. Efeknya, Anda berdua menjadi pribadi yang kaku. Terlalu fokus  memandang masa depan, tanpa menikmati waktu hidup Anda yang sekarang.


Buru-buru mendapat keturunan

Tergesa mendapatkan anak, adalah aspek lain yang dapat berfungsi untuk menjadi masalah pada pernikahan terlambat. Anak akan menjadi topik diskusi yang lebih sering dibicarakan, ketimbang topik lain. Karena banyak pihak (terutama keluarga) sudah mulai ‘menagih,’ janji, mana anak Anda berdua? Wah!


Tidak berpikir matang

Bagi beberapa orang, menikah itu seperti deadline. Jika umur telah mencapai angka tertentu, mau tak mau ia semacam jadi terpaksa harus menikah. Akibatnya, saat penikahan terjadi ia kaget. Karena secara mental, sebenarnya ia belum siap membagi hidupnya dengan orang lain.


Merasa Berbeda

Karena menikah terlambat, pada akhirnya Anda akan merasa aneh memandang diri sendiri. Karena tiba-tiba Anda baru menyadari, bahwa tetangga seumuran tiap pagi sibuk mengantar anak sekolah, sementara Anda, baru saja merayakan nikmatnya malam pertama. Mendadak Anda tersadar, “Ya ampun, saya sudah terlambat menikah beberapa tahun!”


Konsep hidup yang ngawur

Anda juga kesulitan memberi pasangan waktu yang cukup untuk berkomunikasi. Sebab jika Anda menikah di umur yang terlalu matang, pekerjaan sering menjadi hal yang utama. Lebih penting dari keluarga. Hal ini terjadi, karena faktor usia, di mana Anda mulau sulit menggeser kepentingan kantor demi keperluan pribadi.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya