Mengecap Nikmat Sate Bulayak

Sate Bulayak Khas Lombok
Sumber :
  • VIVAnews/Kusnandar

VIVAlife - Pernah menyantap Sate Bulayak? Akan sayang sekali jika belum pernah mencicipinya. Apalagi bagi Anda yang ingin berkunjung ke Lombok Nusa Tenggara Barat, karena kuliner lezat dengan racikan bumbu sate yang khas ini hanya bisa didapati di Lombok. 

Khawatir Ada Aksi saat Putusan Sengketa Pilpres, TKN Siapkan Satgas Khusus

Penampilan makanan ini persis seperti sate pada umumnya. Sementara, nama bulayak merupakan sebutan untuk sejenis lontong yang dibungkus dengan daun aren atau daun enau, berbentuk memanjang seperti spiral. Sehingga untuk membukanya harus dengan gerakan memutar.

Yang membedakan kuliner sate khas Lombok ini dengan sate pada umumnya, terdapat pada rasa bumbu yang diracik sempurna dengan rempah-rempah Suku Sasak. Begitu juga dengan bulayaknya karena dibungkus dengan daun aren sehingga membuatnya terasa berbeda dan beraroma yang khas pula.

Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak

Sate bulayak berasal dari Kecamatan Narmada Lombok Barat, namun seiring dengan perkembangan dan persaingan bisnis turun-temurun, kini sate bulayak banyak ditemui tempat-tempat wisata di Lombok.

Harga 1 porsi sate bulayak Rp15 ribu, tergantung dengan peningkatan harga daging. Harga itu sudah menjadi kesepakatan bersama dengan seluruh komunitas pedagang sate bulayak di NTB. Jadi jangan khawatir, pelanggan tidak akan ditarik dengan harga yang mahal oleh penjual.

Legeenda Timnas Indonesia dari Piala Dunia hingga Juara SEA Games Rayakan HUT PSSI

Berbicara tentang cita rasa khas, percayakan racikan bumbu sate bulayak ini pada ahlinya. Sebab jika tidak, anda bisa saja mendapatkan sate bulayak yang 'KW' alias yang bukan dari asli Narmada, dengan tekstur dan rasa yang kurang sedap.

Sate bulayak asli biasanya dijajakan oleh penjual yang murni berasal dari Kecamatan Narmada Lombok Barat. Ketelatenan tangan dalam meracik bumbu oleh masyarakatnya seakan telah menjadi ciri khas tersendiri.

Seperti yang dikatakan Rumisyah, penjaja sate bulayak turun temurun ini, mengklaim kenikmatan dari racikan khas daerahnya, hingga mampu dikenal dan menyumbangkan salah satu ikon kuliner untuk NTB.

"Di NTB ini, sebut sate bulayak saja pasti tahunya Kecamatan Narmada. Memang banyak yang bukan dari daerah aslinya membuat sate bulayak tapi rasanya kurang enak dan biasanya bumbunya itu encer," ujarnya.

Di akui Rumisyah, untuk satenya sendiri, dibuat dengan cara biasa. Tapi, kenikmatan terletak pada bulayak disajikan dengan sate daging sapi atau jeroan yang dilumuri bumbu khas suku Sasak. Bumbunya terbuat dari kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk, kemudian direbus dengan adonan santan lalu dicampur dengan bumbu-bumbu lain seperti bawang, ketumbar, jintan dan cabai.

"Ada bumbu rahasia tapi tak mau saya sebutkan," canda Rumisyah yang telah 30 tahun berjualan sate bulayak ini.

Sate yang sudah dilumuri bumbu kemudian dibakar di atas arang. Biasanya, aroma sate saat dibakar ini selalu mengundang selera hingga tak sabar untuk menikmatinya. Setelah matang, sate dikucuri air jeruk nipis dan ditaruh sambal kemudian dihidangkan diatas piring tanpa sendok dan garpu.

Jadi untuk menikmatinya, Anda harus mencocol bulayak pada bumbu sate yang sudah disediakan. Anda suka pedas? Jangan ragu meminta tambahan cabai, begitu juga bagi penyuka makanan manis. Terdapat kecap yang telah disediakan. Dijamin mantap dan lezat, Anda pasti akan memesan kembali porsi tambahan. (ms)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya