Menyoal Rencana Reklamasi Teluk Benoa di Bali

Sumber :
  • Dok.ist
VIVAlife
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
- Pro dan kontra mewarnai rencana reklamasi Teluk Benoa, Bali yang akan dilakukan oleh sejumlah pihak. Banyak pihak mendukung revitalisasi melalui reklamasi Teluk Benoa akan menyejahterakan masyarakat Bali dan dunia pariwisata unggulan di kawasan itu.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
 
5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) telah memiliki izin lokasi reklamasi dari Menteri Kelautan dan Perikanan dengan nomor 445/MEN-KP/VIII/2014 tanggal 25 Agustus 2014 untuk luasan 700 hektare.
  

"Revitalisasi dimaksud dengan melakukan‎ reklamasi areal pasang surut teluk dengan membangun serangkaian pulau. Menurut rencana, metode reklamasi yang dilakukan di Teluk Benoa dengan menggunakan
wet method (hydraulic filling)
dan menggunakan geo tube sebagai struktur pelindung reklamasi," ujar Heru Budi Wasesa selaku Dirut PT TWBI kepada
VIVAlife,
Selasa 21 Oktober 2014.

 

Reklamasi direncanakan berlangsung selama tiga tahun. Heru Budi Wasesa juga memastikan revitalisasi akan membawa manfaat dan tidak merusak lingkungan. 


"Dalam berinvestasi tidak ada sedikit pun niat kami untuk merusak lingkungan, apalagi menyulitkan masyarakat," tegasnya.

      

PT TWBI sebagai pengembang, ingin mendukung dan menumbuhkembangkan lingkungan yang telah ada, sekaligus meningkatkan kesejahteraan kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan nilai-nilai adat dan budaya.

 

‎"Kami patuh terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di antaranya adalah proses Amdal yang diawali pada hari ini dan tindak lanjut berikutnya," kata Heru.


Heru melanjutkan, kegiatan revitalisasi berbasis reklamasi tersebut intinya harus bisa mengatasi dampak hidrologi seperti perubahan pada air tanah, debit air sungai, saluran, dan air limpasan. Selain itu, dampak atas biota laut, ekosistem mangrove, dan dampak sosial.


Seperti diketahui, Teluk Benoa menjadi sasaran para wisatawan untuk menghabiskan liburannya di Bali. Keindahan alam dan panorama pantai menjadi alasan wisatawan untuk berkunjung ke sana. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya