Laporan dari Malaysia

Desainer Indonesia Buka Gelaran Malaysia Fashion Week

Rinda Salmun
Sumber :
  • VIVAnews/Lesthia Kertopati
VIVAlife
Pengemudi Fortuner Arogan yang Ngaku Adik Jenderal Buang Pelat TNI Palsu di Bandung
- Hari pertama
Intrade & Malaysia Fashion Week 2014
Ada Apa dengan Lolly? Ungkapan Capek dan Keinginan Hidup Tenang Jadi Sorotan
dibuka dengan rangkaian pergelaran busana dari desainer mancanegara. Salah satunya, berasal dari Indonesia, Rinda Salmun. Adapun, Rinda berbagi panggung dengan Chung Ting Liu asal Taiwan, Illiza Ho dan Sakura Malaysia dari Malaysia, Charles Cua dari Singapura, dan Lapalette asal Korea Selatan.
5 Fakta Menarik Jelang Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23

Nama Rinda Salmun memang belum lama terdengar. Secara resmi, Rinda, baru masuk belantika mode Tanah Air pada 2013. Namun bukan berarti Rinda menjadi "anak bawang". Malah sebaliknya, koleksi Rinda sudah mewarnai berbagai perhelatan mode akbar di dalam negeri, seperti Jakarta Fashion Week 2013 serta Jakarta Fashion & Food Festival 2014 yang digelar Mei silam.

Kini, Rinda menjajal panggung Malaysia dan menjadi salah satu desainer pembuka di gelaran Mercedes-Benz Stylo Asia Fashion Week, salah satu rangkaian acara Intrade & Malaysia Fashion Week 2014, yang menampilkan koleksi dari desainer-desainer Asia.

"Pertama kali ikut trade show
dan tampil di
fashion show
di Malaysia. Cari pengalaman dan sekaligus menjajal pasar," kata Rinda.


Di atas panggung, Rinda menyajikan koleksi musim semi dan musim panas 2015, yang terinspirasi taman laut di Indonesia Timur. Mengandalkan teknik motif cetak tiga dimensi, Rinda berhasil menghadirkan nuansa taman laut dengan gaya yang berbeda.


Koral dan karang disajikan Rinda dalam perpaduan warna kontras sekaligus lembut. Hitam berpadu putih dan lembayung. Mencipta pelangi dalam gaya modern.


Kepada VIVAlife, Rinda menuturkan dia memang bukan desainer yang manut pada tren. Latar belakang seni rupa yang dimiliki Rinda membuat desainer lulusan Ravensbourne College, London, ini memutuskan menghadirkan koleksi yang bergaya
artsy
.


Hal itu terlihat dari cara Rinda memadupadankan koleksinya. Rok pendek berpada dengan atasan berbahu lebar, atau
bralet
yang menjadi pusat perhatian di gaun
maxi
. Ada juga padanan celana dan jaket serta terusan multifungsi yang bisa dikenakan di berbagai acara.


Dari London ke Jakarta


Kendati baru merilis
brand
di Jakarta tahun 2013, pengalaman Rinda sebenarnya cukup banyak. Sebelumnya, Rinda pernah mendirikan
brand
di London, Inggris.


"Tahun 2010, setelah lulus dari sekolah, saya mendirikan
brand
di London," kata Rinda, yang juga pernah menimba pengalaman dengan magang bersama Giles Deacon dan Armani.


Namun, Rinda kemudian menikah dan punya anak, sehingga memutuskan untuk hijrah kembali ke Jakarta dan kembali membangun bisnisnya dari awal.


"Saya justru bisa lebih fokus membangun brand Rinda Salmun di Jakarta, jadi saya
exciting
banget. Apalagi sekarang banyak
fashion show
di Indonesia," ujarnya.


Saat diminta membandingkan antara industri bisnis mode di Inggris dan Indonesia, Rinda mengatakan kedua negara tersebut punya kelebihan dan kekurangan tersendiri.


"Di Inggris, sistem industrinya sudah jalan dan mereka punya
buyer
dengan kuantitas besar, sementara di Indonesia, sistem industrinya masih dibangun dan belum ada
buyer
kuat. Tapi, disisi lain, di Inggris, sumber daya manusianya sangat mahal, harus
outsourcing
dan di Indonesia, sumber daya manusianya jauh lebih melimpah," kata desainer yang juga sudah menjajal pasar Singapura dan Taiwan ini.


Ke depannya, Rinda mengatakan ingin fokus memperkuat pasar dalam negeri dan juga sekaligus berekspansi ke mancanegara.


"Waktu ikut
trade show
di Singapura, dapat
buyer
dari Dubai dan sekarang saya ingin mencoba riset pasar di Asia Tenggara," ucapnya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya