Solusi Sederhana Tekan Kematian Balita

Ilustrasi cuci tangan
Sumber :
  • iStock
VIVAlife
5 Fakta Menarik AS Roma Usai Singkirkan AC Milan di Liga Europa
- Cuci tangan pakai sabun adalah hal yang sangat sederhana, tapi sering terabaikan. Sebagian besar kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh bersumber dari tangan. Seperti bersalaman dengan orang lain, memegang uang, atau selesai dari toilet.

Shell Indonesia Bakal Tutup Seluruh SPBU di Medan, Manajemen Ungkap Alasannya

dr. Ariani Dewi Widodo, SpA mengatakan bahwa lebih 60 persen orang dewasa yang selesai dari toilet, tidak mencuci tangannya, termasuk balita.
Perolehan Suaranya 58,6 Persen, Prabowo Subianto: Itu Hasil Demokrasi dan Perjuangan


Hal itu berkaitan dengan angka kematian dari data Unicef. Angka kematian balita di Indonesia mencapai 152 ribu anak pada 2012.


Ariani menyarankan agar setiap orang dibiasakan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun di waktu-waktu tertentu. Hal ini, juga sebagai solusi sederhana untuk membantu menekan angka kematian pada balita.


"Biasakan sebelum makan pagi, siang, dan malam. Karena ini untuk menghindari kuman masuk ke dalam tubuh," kata Ariani saat ditemui dalam acara gerakan cuci tangan Lifebuoy, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Oktober 2014.


Dari sekadar membersihkan bagian tubuh ini, anak bisa terhindar dari beberapa penyakit, seperti diare dan pneumonia atau penyakit saluran pernapasan.


Berikut dr. Ariani memberikan cara mencuci tangan yang baik:


- Kuku tangan sebaiknya pendek. Kuku panjang dan kuku palsu meningkatkan risiko cuci tangan pakai sabun kurang bersih.


- Lepaskan jam tangan, cincin, gelang, dan aksesori lain pada jari tangan serta lengan agar kuman tidak tertinggal.


- Bersihkan secara teratur remote, pegangan pintu, handphone, tombol lampu, semprotan toilet, dan benda lain yang sering disentuh bersama.


- Waktu cuci tangan yang tepat adalah 20 detik. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya