Ketahui Bahaya Tubuh yang Kurang Bergerak

Ilustrasi wanita bekerja dengan komputer
Sumber :
  • iStock
VIVAlife - Seberapa sering Anda bergerak setiap harinya? Setidaknya melakukan aktivitas fisik sedehana, seperti membersihkan rumah, menaiki anak tangga saat menuju kantor, berkebun dan kegiatam rumah lainnya. Kegiatan tersebut membuat badan bergerak, dan juga membantu menghindari penyakit.
Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen

Seperti dilaporkan, berdasarkan hasil riset Fonterra Brand, untuk urusan olahraga, orang Indonesia masih minim melakukannya. Riset ini dilakukan pada 301 orang dengan rentan usia 18-50 tahun.
 KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang dan Golkar Bertambah di Jabar 1

Dari hasil tersebut, ditemukan bahwa hanya 18 persen responden yang berolahraga secara rutin setiap hari. Pada pria hanya 22 persen, dan hanya 24 persen wanita yang berolahraga rutin.
Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi

Masih dari riset Fonterra Brand, 61 persen wanita merasa sulit mendisiplinkan dirinya untuk berolahraga teratur.

"Dari hasil riset tersebut terlihat bahwa semakin banyak orang Indonesia yang menjalani gaya hidup yang tidak aktif. Ini berpotensi memicu penyakit osteoporosis, diabetes dan obesitas," kata Arief Tjakraamidjaja, marketing manager Fonterra Brand Indonesia.

Tanpa disadari, kurangnya bergerak dapat memicu penyakit tidak menular. Hal itu disampaikan oleh dr. Ade Jeanne D. L. Tobing, SpKO. Menurutnya, kurang bergerak dapat menimbulkan risiko obesitas, diabetes, hipertensi, bahkan osteoporosis.

"Terlalu banyak duduk juga memicu osteoporosis, karena tidak ada aktivitas, yang membuat tulang keropos," kata Ade saat ditemui dalam kampanye Waktunya Bergerak Sekarang dari Anlene di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatam, Kamis, 23 Oktober 2014.

Kurangnya pergerakan, tambah Ade, disebabkan oleh perubahan pola hidup aktif menjadi tidak aktif saat dewasa. Perkembangan teknologi yang membuat penggunanya duduk terlalu lama dengan menatap layar, menjadikan tubuh tidak bergerak.

Bahkan, ada hubungan yang cukup terasa antara ponsel pintar, aktivitas fisik dengan kebugaran jantung. Rata-rata, orang tidak bergerak selama 5-7 jam perhari.

"88,2 persen pemakaian smartphone dilakukan pada waktu senggang. Ini bisa memicu penyakit yang disebutkan tadi," kata Ade.

Bisa dibayangkan bila Anda terlalu sering duduk. Mulai saat berangkat kerja dengan diam di mobil berjam-jam, sampai kantor naik lift, kemudian duduk di meja kerja sampai jam makan siang, lalu sampai sore hanya duduk. Bagaimana kondisi tubuh Anda?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya