Waktu Libur Pengaruhi Kinerja Karyawan

Ilustrasi pekerja pria dan wanita di kantor
Sumber :
  • iStock
VIVAlife - Rasa jenuh terhadap rutinitas sama yang dilakukan setiap hari sangat wajar dialami oleh para pekerja. Sebuah laporan menyebutkan, satu dari tiga pekerja lebih memilih waktu libur bisa menaikkan kinerja mereka. Namun, sebagian dari mereka juga beranggapan jatah libur yang banyak bisa memotivasi untuk pindah tempat kerja.
Viral Video Nikita Mirzani Nangis Sesegukan Usai Putus dari Ajudan Prabowo Subianto

Survei dilakukan pada hampir 8.000 orang dewasa di 24 negara menemukan, orang-orang di Inggris dan Eropa memiliki lebih banyak waktu liburan dari pekerja di kawasan Asia Pasifik dan Amerika Utara. Sebanyak 61 persen warga Inggris mengatakan, banyaknya waktu libur bisa memotivasi mereka untuk pindah tempat kerja.
5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions

Jumlah hari libur terbanyak yang diberikan perusahaan selama satu tahun ada di Denmark, Prancis, Jerman, dan Spanyol dengan 30 hari, Italia 28 hari dan Britania 26 hari, seperti dilansir laman Daily Mail, Senin 17 November 2014.
Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Debat Hukum, Bukan Filsafat Kho Ping Hoo

Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat dan Meksiko, pegawai hanya diberikan 15 hari, dan 11 hari di Thailand. Angka tersebut didapat dari penelitian untuk website travel Expedia.

Di Eropa, peneliti menemukan bahwa para pekerja di sana hanya mengambil 21 hari libur dari 28 hari yang disediakan. Sementara itu, pekerja Korea Selatan hanya mengambil 7 hari libur dalam setahun dari batas 15 hari yang disediakan perusahaan.

Andy Washington, peneliti dari Expedia, mengatakan bahwa kebiasaan yang berbeda dapat memberi efek emosional yang berbeda terhadap liburan. 

"Sekitar 80 hingga 90 persen dari orang di seluruh dunia mengatakan bahwa liburan membuat mereka merasa lebih bahagia, dekat dengan keluarga, stres berkurang dan lebih santai," katanya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya